Hadapi Tantangan Dakwah Kontemporer, Ratusan Mubaligh Konsolidasi di Banda Aceh

Waled Kiran. (Dok IMNAD)

PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Lebih seratus mubaligh terkemuka dari berbagai kabupaten dan kota di Aceh berkumpul di Banda Aceh.

Kehadiran para mubaligh tersebut di Banda Aceh dalam rangka mengikuti Rapat Kerja (Raker) Mubaligh Aceh dan Pelantikan Pengurus Ittihadul Muballighin Nanggroe Aceh Darussalam (IMNAD), di Aula Dinas Syari’at Islam Aceh, Rabu, 9 April 2025.

Kegiatan yang mengusung tema “Mubaligh Aceh: Pilar Dakwah dan Moral Bangsa” ini bertujuan untuk mengonsolidasikan barisan para pendakwah dalam merespons tantangan dakwah masa kini yang semakin kompleks.

Ketua IMNAD, Tgk. H. Muniruddin Kiran yang akrab disapa Waled Kiran menyampaikan bahwa Aceh sebagai Serambi Mekkah memiliki tradisi dakwah yang kuat dan telah menjadi fondasi pembentukan karakter religius masyarakat.

Namun, katanya, perkembangan zaman menuntut pendekatan dakwah yang lebih terstruktur dan strategis.

“Arus globalisasi, disrupsi teknologi informasi, serta krisis moral yang melanda generasi muda menjadi tantangan nyata. Mubaligh bukan hanya penyampai ceramah, tapi juga harus tampil sebagai penjaga nilai, pemandu moral, dan agen perubahan sosial yang menyejukkan,” ujar Waled Kiran dalam  siaran pers-nya, Selasa, 8 April 2025.

Melalui IMNAD, kata Waled Kiran, para mubaligh di Aceh kini memiliki wadah resmi untuk bersinergi, meningkatkan kualitas, serta menyatukan langkah dalam membangun dakwah yang bijak, ilmiah, dan berkarakter.

Rangkaian kegiatan dimulai dengan Seminar Dakwah menghadirkan pemateri dari tokoh-tokoh terkemuka Aceh seperti Ketua MPU Aceh Tgk. H. Faisal Ali (Abu Sibreh), pengurus HUDA Dr. Tgk. Rizwan H. Ali, MA, dan mubaligh senior Tgk. H. Muhammad Yunus.

Setelah itu, dilanjutkan dengan rapat internal organisasi untuk menyusun struktur kepengurusan IMNAD tingkat kabupaten/kota serta menyempurnakan susunan pengurus pusat.

Puncak acara akan ditutup dengan malam pengukuhan pengurus IMNAD serta tausiah dari ulama karismatik Aceh, Abu Paya Pasi (Tgk. H. Muhammad Ali), yang diharapkan mampu menguatkan semangat dakwah para peserta.

Ketua Panitia, Tgk. Qamaruzzaman, melaporkan acara akan berlangsung pada Rabu siang hingga malam 9 April 2025 di Aula Dinas Syari’at Islam dan direncanakan akan dibuka oleh Kepala Dinas Syari’at Islam Provinsi Aceh.

Menurut Tgk Qamaruzzaman, jumlah peserta yang hadir diharapakan bisa mencapai lebih 150 orang yang merupakan para mubaligh atau pendakwah di Aceh.

“Acara ini dirancang sebagai momentum penting untuk memperkuat koordinasi antarmubaligh dan merumuskan strategi dakwah yang lebih aplikatif,” ujarnya.

Dalam forum ini, Waled Kiran mengatakan bahwa IMNAD akan berupaya memperkuat jaringan dakwah antarwilayah, meningkatkan kapasitas pendakwah melalui kajian ilmiah, serta membangun sinergi dengan berbagai lembaga keislaman lainnya.

“Ini bukan hanya pengukuhan organisasi, tapi konsolidasi dakwah Aceh ke depan. Kita ingin memastikan bahwa nilai-nilai Islam tetap hidup dan menjadi kekuatan moral bangsa, khususnya di Tanoh Aceh,” pungkas Waled Kiran.[]