Mubaligh Se-Aceh Serukan Boikot Produk Yahudi Pendukungnya

Mustasyar IMNAD yang juga Pj. Ketua Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB HUDA), Abiya Dr. H. Anwar Usman Kuta Krueng melantik kepengurusan IMNAD periode 2025–2030, Rabu, 9 April 2025. (Foto Humas IMNAD)

PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Sebanyak 150 mubaligh dari berbagai kabupaten/kota di Aceh berkumpul dalam Rapat Kerja Ittihadul Muballighin Nanggroe Aceh Darussalam (IMNAD) yang digelar Rabu, 9 April 2025 di Banda Aceh.

Dalam forum ini, para mubaligh menyerukan lima poin penting, salah satunya adalah seruan boikot terhadap produk-produk yang terafiliasi dengan kepentingan Zionis Israel dan para pendukungnya.

Rekomendasi ini secara resmi dibacakan oleh salah satu mubaligh Aceh, Tgk. Nasruddin Abdullah, S.Sy, M.Ag, di hadapan seluruh peserta yang hadir.

Dalam pembacaan tersebut, ia menekankan pentingnya membangun kesadaran kolektif di kalangan umat Islam untuk tidak hanya berempati secara emosional terhadap penderitaan rakyat Palestina, namun juga mengambil sikap nyata melalui gerakan boikot ekonomi.

Dalam rekomendasi pertama, para mubaligh menyerukan agar seluruh mubaligh dan masyarakat Aceh menggalakkan gerakan boikot terhadap produk-produk yang berafiliasi dengan kepentingan Zionis Israel.

Seruan ini merupakan bentuk solidaritas terhadap bangsa Palestina sekaligus perlawanan moral terhadap kezaliman yang dilakukan rezim Zionis.

Judi online

Rekomendasi kedua menyoroti maraknya fenomena judi online dan kelalaian dalam penggunaan gawai di kalangan generasi muda.

Para mubaligh menilai bahwa hal ini menjadi ancaman serius terhadap akhlak dan masa depan anak bangsa, sehingga memerlukan perhatian serius dari semua pihak, terutama para pendakwah.

Perangi narkoba

Rekomendasi ketiga menekankan pentingnya memerangi penyalahgunaan narkoba yang semakin meluas di Aceh.

Para mubaligh didorong untuk aktif dalam dakwah yang tidak hanya bersifat keagamaan, namun juga edukatif dan solutif terhadap persoalan sosial.

LGBT

Rekomendasi keempat adalah penolakan terhadap paham dan perilaku menyimpang seperti LGBT.

Para mubaligh menegaskan bahwa penyimpangan ini bertentangan dengan fitrah manusia dan syariat Islam, sehingga harus dicegah dan ditangani secara bijak melalui pendekatan dakwah dan advokasi moral.

Nilai syariat

Rekomendasi kelima berisi seruan kepada Pemerintah Aceh untuk tetap istiqamah dalam menegakkan nilai-nilai Islam di Serambi Mekkah. Para mubaligh berharap agar kebijakan-kebijakan pemerintah senantiasa berpihak pada penguatan syariat, pendidikan Islam, dan perlindungan moral generasi muda.

Pengurus IMNAD 2025-2030

Dalam kesempatan ini, IMNAD juga melantik susunan kepengurusan baru periode 2025–2030.

Pelantikan dilakukan oleh Mustasyar IMNAD sekaligus Pj. Ketua Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB HUDA), Abiya Dr. H. Anwar Usman Kuta Krueng.

Sebagai Ketua Umum IMNAD terpilih adalah Waled H. Muniruddin dari Pidie Jaya, yang akan memimpin organisasi selama lima tahun ke depan.

Ia dibantu oleh sembilan orang Wakil Ketua, yaitu Abon H. Muhammad Yunus dari Aceh Timur; Abati H. Tarmizi Judon dari Pidie Jaya; Waled H. Yusri Puteh dari Pidie; Waled Mulyadi M. Jamil dari Lhokseumawe; Tgk. Abdul Aziz dari Banda Aceh; Tgk. Muslim At-Thahiry dari Aceh Utara.

Berikutnya Abon H. Abdul Mutaleb dari Pidie; Tgk. Mustafa Husen Woyla dari Aceh Besar; serta Tgk. H. Umar Rafsanjani, Lc, MA dari Banda Aceh.

Posisi Sekretaris Umum dipercayakan kepada Abi Nurdin M. Judon dari Jeunieb.

Ia dibantu oleh 10 Wakil Sekretaris, yakni Tgk. Dr. H. Teuku Zulkhairi, MA dari Banda Aceh; Waled Teuku Zulfadli dari Aceh Utara; Abi Muhammad dari Aceh Timur.

Berikutnya, Tgk. Qamaruzzaman, Mb.S dari Aceh Besar; Tgk. T. M. Akhsanul Khalis dari Pidie; Abi Dr. H. Sirajuddin Saman, MA; Tgk. Erwin Syah; Tgk. Nasruddin Abdullah, S.Sy, M.Ag dari Aceh Utara; Tgk. Alwi Akbar, SH, MH dari Banda Aceh; dan Tgk. Aria Sandra, SHI, M.Ag dari Aceh Besar.

Sementara itu, posisi Bendahara dijabat oleh Abi Faisal Hadi dari Bireuen dan didampingi oleh Wakil Bendahara, Tgk. Zulfikar. Selain pengurus inti di tingkat pusat, turut dilantik pula para pengurus IMNAD tingkat kabupaten/kota dari seluruh Aceh, lengkap dengan ketua, sekretaris, dan bendaharanya masing-masing.

Seluruh rangkaian acara ditutup dengan tausyiah yang penuh hikmah dari ulama kharismatik Aceh, Abu Paya Pasi dari Aceh Timur.

Dalam tausyiahnya, Abu Paya Pasi mengajak para mubaligh untuk terus memperkuat peran dakwah dalam menjaga marwah Aceh sebagai daerah yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam.[]