PORTALNUSA.com | KOTA JANTHO – Bupati Aceh Besar, Muharram Idris menegaskan aktivitas galian C ilegal haram di kabupaten yang dipimpinnya.
“Saya nyatakan, galian C ilegal adalah haram bagi Aceh Besar. Jika ada aktivitas tanpa izin, segera tutup,” tandas Bupati Aceh Besar dalam pidatonya ketika menyerahkan surat pengantar tugas kepada Camat Peukan Bada, Salamuddin ZM, SE di Gedung UDKP Peukan Bada, Rabu 16 April 2025.
Salah satu sorotan utama dalam arahannya adalah pengawasan terhadap aktivitas pertambangan, khususnya galian C.
Menurut Bupati, selama ini hasil kekayaan alam Peukan Bada lebih banyak dinikmati pihak luar, sementara masyarakat lokal tidak mendapat manfaat berarti.
Sosok bupati yang dikenal dengan panggilan Syech Muharram tersebut mengingatkan agar tidak membiarkan kekayaan alam kita terus dikeruk hanya untuk menguntungkan pihak luar.
“Camat harus berani bersikap demi kepentingan daerah,” tegasnya dengan nada serius.
Dalam kunjungan kerja perdana pasca-pelantikannya, Syech Muharram memanfaatkan momen tersebut untuk menyampaikan arahan menyangkut arah pembangunan serta penguatan peran kecamatan dan gampong.
Bupati menegaskan bahwa kehadirannya bukanlah sebagai tamu undangan, melainkan sebagai kepala daerah yang ingin memastikan roda pemerintahan di Peukan Bada berjalan sesuai harapan.
“Saya hadir di sini bukan sebagai tamu, tapi sebagai pemimpin Aceh Besar yang ingin menyerahkan langsung amanah kepada Camat Peukan Bada. Dengan legalitas yang kini Anda miliki, Anda berhak dan wajib membina, mengawasi, serta mendukung kerja-kerja imum mukim, keuchik, dan seluruh aparatur gampong,” ujarnya.
Tak hanya soal sumber daya alam, Bupati juga mendorong pembangunan yang holistik, menyentuh infrastruktur maupun sumber daya manusia.
Ia menginstruksikan agar seluruh lahan pertanian di Peukan Bada didata secara rinci—mulai dari sawah beririgasi, tadah hujan, hingga potensi pengairan lainnya.
“Pembangunan tidak cukup hanya dengan jalan dan jembatan. Kita harus bangun manusianya juga. Data pertanian yang akurat akan menjadi modal kita untuk menjemput anggaran dari pusat,” jelasnya.
Bupati juga menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap kesejahteraan sosial, khususnya anak-anak yatim dan piatu.
Ia meminta agar data mereka diperbaharui, agar setiap bantuan yang disalurkan benar-benar sampai ke tangan yang berhak.
“Tolong pastikan anak-anak yatim dan piatu, khususnya yang berusia 15 tahun ke bawah, terdata dengan baik. Saya ingin tahu, apakah santunan yang kita berikan menjelang Lebaran lalu benar-benar masuk ke rekening mereka. Ini soal amanah dan nurani,” ujarnya penuh empati.
Konflik tapal batas antar gampong juga menjadi perhatian serius. Ia menekankan pentingnya penyelesaian di tingkat kecamatan agar persoalan ini tidak menjadi warisan konflik di masa depan.
“Kita tidak boleh mewariskan masalah kepada generasi mendatang. Sengketa batas wilayah harus dituntaskan di level kecamatan. Jangan semua dilempar ke kabupaten,” pesannya.
Dalam kesempatan itu, Bupati turut menyinggung pentingnya ketertiban administrasi kependudukan.
Ia menyayangkan masih adanya warga yang tinggal di satu gampong namun tercatat di gampong lain, sehingga tidak terdata dan kerap luput dari bantuan pemerintah.
“Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Jangan tinggal di Gampong A tapi terdaftar di Gampong B. Ini harus dibenahi agar warga kita benar-benar terdata dan tidak tercecer dari perhatian pemerintah,” imbuhnya.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga solidaritas dan keamanan lingkungan dengan memperkuat semangat “Pageue Gampong”—konsep kekompakan dan kewaspadaan warga terhadap lingkungan sekitarnya.
Tak kalah penting, Bupati mendorong agar BUMG atau Bumgama dihidupkan kembali sebagai ujung tombak ekonomi lokal.
Menurutnya, BUMG yang aktif dapat membantu distribusi kebutuhan pokok seperti gas elpiji 3 kg dan pupuk, agar lebih mudah diakses dan tidak dijual ke pihak luar secara liar.
Sementara itu, Camat Peukan Bada yang baru, Salamuddin ZM, SE, menyambut arahan Bupati dengan semangat dan komitmen tinggi.
Ia berjanji akan bekerja maksimal demi mewujudkan visi-misi yang telah disampaikan.
“Saya siap ditegur kapan saja jika ada kekurangan. Saya akan pastikan Peukan Bada tidak tertinggal, dan menjadi bagian penting dari kemajuan Aceh Besar,” ujarnya.[]