Disdik Aceh “Hamburkan” Rp 12,2 M untuk Proyek Lampu Tenaga Surya

Yulindawati

PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Proyek lampu tenaga surya Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh senilai Rp 12,2 miliar dinilai oleh Ketua Umum Fasilitas Akademik dan Advokasi Kantara Simpul Indonesia (FAKSI) Aceh, Yulindawati sebagai proyek foya-foya atau menghamburkan anggaran.

Menurut Yulindawati, meskipun teknologi tenaga surya bersifat ramah lingkungan dan cocok untuk daerah terpencil, urgensinya patut dipertanyakan jika diterapkan di sekolah-sekolah yang sudah memiliki akses listrik dari PLN.

Menurutnya, penggunaan dana publik sebesar itu perlu didasarkan pada kebutuhan riil dan mendesak, terutama mengingat kondisi sosial ekonomi Aceh yang masih tergolong memprihatinkan.

Yulindawati menyarankan dana sebesar itu sebaiknya difokuskan pada program-program prioritas yang berdampak langsung terhadap kualitas hidup masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, dan penanggulangan kemiskinan.

“Lampu tenaga surya memang ramah lingkungan dan bisa menjadi solusi di daerah terpencil. Tapi untuk sekolah yang sudah ada listrik, apa manfaat tambahannya? Ini yang perlu dijelaskan secara terbuka,” ujarnya.

Yulinda juga mendesak Disdik Aceh lebih transparan terkait dasar pemilihan sekolah penerima, alokasi anggaran, serta urgensi proyek tersebut agar publik dapat memahami dan mengawasi penggunaannya secara objektif.

Disdik Aceh dinilai oleh Yulindawati tidak pro kebutuhan prioritas dalam membenahi dunia pendidikan, padahal jauh dari itu masih banyak fasilitas sarana dan prasarana sekolah yang belum tersentuh.

“Harusnya Disdik Aceh lebih memperhatikan peningkatan mutu pendidikan dan perbaikan fasilitas itu sendiri, bukan malah mengurusi urusan sampah dan listrik karena itu sudah ada yang mengurus,” tegas Yulinda.

“Urus yang menjadi ranah sendiri, jangan mengurus yang menjadi ranah orang lain, Disdik hanya perlu melakukan koordinasi bukan berfoya-foya dengan uang rakyat dengan dalih progran kegiatan,” pungkas Yulinda. []

 

Berikan Pendapat