Jembatan Spiral akan Dibangun di Geurutee, Bagaimana Wujudnya?
Laporan Tim Portalnusa.com
DALAM beberapa hari belakangan ini masyarakat Aceh mendapat kabar menggembirakan terkait beberapa proyek pembangunan yang akan dilaksanakan pemerintah pusat di provinsi ini.
Seperti diberitakan, Presiden RI Prabowo Subianto telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
Dalam Perpres tersebut pemerintah pusat menetapkan sejumlah proyek di Aceh sebagai bagian dari RPJM Nasional.
Salah satunya adalah pembangunan jembatan spiral Geurutee di jalur ke barat-selatan Aceh.
Jembatan spiral Geureutee ini masuk dalam kawasan swasembada pangan dan energi pesisir barat Aceh.
Lalu, kenapa harus jembatan spiral dan bagaimana wujudnya?
Mengutip Artificial Intelligence/AI atau kecerdasan buatan, jembatan spiral adalah jenis jembatan yang memiliki desain unik dengan bentuk spiral atau melengkung.
Jembatan ini sering digunakan untuk menghubungkan dua area yang terpisah oleh jurang, sungai, atau lembah, serta dapat menjadi landmark arsitektur yang menarik.
Jembatan spiral dapat memiliki beberapa kelebihan, seperti:
1. Estetika: Desain spiral dapat menambah nilai estetika dan keunikan pada jembatan.
2. Fungsi: Jembatan spiral dapat membantu mengurangi kemacetan lalu lintas atau meningkatkan keselamatan dengan memungkinkan perubahan arah yang lebih smooth.
Contoh jembatan spiral dapat ditemukan di berbagai negara, dan desainnya dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan dan tujuan pembangunannya.
Awalnya terowongan
Pada tahun 2023, Teuku Ahmad Dadek yang waktu itu Kepala Bappeda Aceh mengatakan, pihaknya mengusulkan pembangunan jembatan spiral di lintas Banda Aceh-Aceh Jaya, tepatnya pegunungan Geurutee.
Menurut Dadek, usulan jembatan spiral setelah Kementerian PUPR melakukan uji kelayakan dan menyatakan wilayah Geurutee tidak layak dibangun terowongan.
Rencana pembangunan terowongan itu sendiri sudah berkembang sejak beberapa tahun sebelumnya mengingat jalan pegunungan Geurutee sangat rawan runtuh sehingga mengancam putusnya jalur transportasi darat ke wilayah barat-selatan Aceh.
Secara teknis Dadek mengaku tidak tahu penyebab tidak layak dibangun terowongan Geurutee.
“Kalau tidak salah karena bebatuannya,” ujar Dadek seperti dikutip AJNN.
Oleh karena itu, lanjut Dadek, pihaknya mengusulkan pembangunan jembatan spiral seperti di Kelok 9, Sumatera Barat.
Mengenai pembangunan dan tekniknya, menurut Dadek menjadi wewenang pemerintah pusat.
“Mereka (pusat) sudah buat animasinya, kita tunggu saja. Itu jalan nasional dan yang membangun pemerintah pusat,” ujar Dadek.
Kini, apa yang dikatakan Dadek hampir dua tahun lalu mulai mendekati kenyataan. Jembatan spiral Geurutee masuk RPJMN 2025-2029 bersama sejumlah proyek infrastruktur lainnya.
Ini proyek lainnya
Dalam perpres yang diteken Presiden Prabowo di Jakarta pada Senin 10 Februari 2025, selain pembangunan jembatan spiral Geurutee juga berbagai proyek lainnya akan dibangun di Aceh.
Dalam RPJMN 2025-2029, pemerintah pusat juga akan membangun Pelabuhan Krueng Geukueh dan kawasan pengembangan industri Arun-Lhokseumawe.
Presiden Prabowo juga mendorong pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe.
Tak hanya itu, proyek lain yang juga masuk RPJMN adalah penuntasan pembangunan jalan ruas Geumpang (Pidie)-Pameu (Aceh Tengah) dan revitalisasi Danau Laut Tawar.
Di Kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya juga akan dilakukan peningkatan cadangan dan produktivitas batubara pada formasi Tutut.
Teuku Kamaruzzaman (Ampon Man) selaku Juru Bicara Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf-Fadhlullah, mengaku belum sepenuhnya membaca Perpres Nomor 12 Tahun 2025 tersebut.
Ampon Man menjelaskan setiap program yang terdaftar dalam RPJM Nasional akan disingkronkan dengan visi misi pemerintahan Mualem-Dek Fadh.[]