In Memoriam H. Eddie Nalapraya: Tak Mau Dikubur di Makam Pahlawan

Foto dokumen: H. Eddie Mardjoeki Nalapraya memperlihatkan bukunya berjudul Jenderal Tanpa Angkatan. (Foto indowork.id)

MAYJEN TNI (Purn) Dr.(HC) H. Eddie Mardjoeki Nalapraya telah tiada. Sosok perwira tinggi TNI-AD yang juga dikenal sebagai Bapak Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) dan Bapak Pencak Silat Internasional ini meninggal dunia pada Selasa, 13 Mei 2025, pukul 09.50 WIB di RSPI Pondok Indah Jakarta dalam usia 94 tahun. Meski sang tokoh telah tiada, namun banyak kenangan tentang almarhum yang diabadikan dalam berbagai media termasuk dalam ingatan kita. Salah satu kisah yang menyedot perhatian publik adalah ketika H. Eddie Nalapraya berpesan melalui seorang wartawan agar ketika dia meninggal jangan dikubur di makam pahlawan. Salah satu media yang menulis amanah tersebut adalah merdeka.com sebagaimana dikutip secara utuh oleh Portalnusa.com berikut ini.

BIASANYA para pejabat berlomba-lomba dikubur di Taman Makam Pahlawan. Bahkan banyak yang semenjak masih hidup sudah melengkapi aneka syarat untuk dimakamkan di sana.

Namun justru Mayjen Purn Eddie M Nalapraya ogah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Alasannya pun lucu.

Kisah ini diceritakan oleh wartawan senior Panda Nababan dalam testimoninya untuk buku Jenderal Tanpa Angkatan, Memoar Eddie M Nalapraya terbitan Zigzag Creative.

Saat itu Panda bertemu Mayjen Eddie di Taman Makam Pahlawan Kalibata saat pemakaman Ali Moertopo. Keduanya lalu mengobrol.

“Panda, kau kan wartawan. Kau tulis kalau aku meninggal dunia, aku tak mau dimakamkan di sini,” kata Eddie.

“Memangnya kenapa Pak?” balas Panda.

“Aku tidak bisa tidur nyenyak. Nanti aku diperintah sana sini oleh para jenderal itu,” jawab Eddie.

“Loh apa urusannya dengan para jenderal ini. Kan beliau beliau sudah meninggal?” kata Panda heran.

“Tidak, mereka ini walau sudah meninggal masih suka perintah-perintah,” kata Eddie sambil menunjuk makam beberapa orang jenderal.

Panda Nababan tertawa mendengar jawaban Eddie. Dia tak menyangka selera humor Eddie.

Eddie mengaku lebih baik dimakamkan di wilayah Jakarta Utara. Pria kelahiran 1931 ini memang asli Tanjung Priok.

Lain Eddie, lain pula Jenderal Hoegeng. Jenderal Polisi jujur ini juga tak mau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Alasan Hoegeng, banyak pejabat korup yang dimakamkan di sana. Hoegeng tak mau bertemu para koruptor itu lagi.[]

 

Berikan Pendapat