Mualem Sambut Kunjungan Kepala BP Haji, Aceh Dapat Tambahan 500 Kuota

Kepala Badan Penyelenggara Haji Republik Indonesia (BPH RI), KH. Mochamad Irfan Yusuf Hasyim berbincang hangat dengan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf di sela-sela jamuan makan malam di Meuligoe Gubernur, Jumat, 16 Mei 2025.(Foto Humas Aceh)

PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf didampingi Wakil Gubernur Fadhlullah dan Plt Sekda M. Nasir menyambut kunjungan Kepala Badan Penyelenggara Haji Republik Indonesia (BPH RI), KH. Mochamad Irfan Yusuf Hasyim dirangkai dengan jamuan makan malam resmi di Meuligoe Gubernur, Jumat, 16 Mei 2025.

Acara tersebut berlangsung sebagai bentuk silaturahmi dan pembahasan penting terkait peningkatan layanan haji dan umrah di Aceh.

Dalam sambutannya, Gubernur yang akrab disapa Mualem menyampaikan terima kasih atas kunjungan Kepala BPH RI beserta rombongan, seraya menekankan pentingnya sinergi antara Pemerintah Aceh dan BPH RI untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan bagi jamaah haji dan umrah asal Aceh.

“Terdapat beberapa hal yang kami harap dapat menjadi perhatian Pemerintah Pusat, di antaranya adalah penambahan kuota haji untuk Aceh, mengingat masa tunggu yang cukup panjang,” ujar Mualem.

Gubernur juga mengusulkan agar biaya petugas pendamping haji asal Aceh dapat ditanggung melalui APBN, bukan lagi melalui APBA.

Selain itu, Pemerintah Aceh berharap agar keberangkatan jamaah umrah asal Aceh dan Sumatera dapat dilakukan langsung dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), yang disebut sudah siap dari segi fasilitas dan pelayanan imigrasi.

“Pemerintah Aceh siap menjadi mitra aktif dalam mendukung peningkatan layanan ini sebagai bagian dari pengabdian untuk umat,” tambahnya.

Tambah 500 kuota

Menanggapi hal tersebut, Kepala BPH RI, KH. Mochamad Irfan Yusuf Hasyim, menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat Pemerintah Aceh.

Ia menyatakan bahwa pihaknya akan mempertimbangkan penambahan kuota haji untuk Aceh, dan berencana menambah sebanyak 500 kuota sebagai bentuk dukungan terhadap aspirasi masyarakat Aceh.

Namun demikian, terkait permintaan pembiayaan petugas haji melalui APBN, KH. Irfan menjelaskan bahwa hal tersebut berada di luar kewenangan BPH RI.

Sementara mengenai usulan penerbangan umrah langsung dari Aceh, ia menyambut positif dan menyatakan akan segera melakukan kajian bersama instansi terkait untuk merealisasikannya.

“Kunjungan kami ke Aceh kali ini sangat istimewa, karena banyak hal yang bisa kami pelajari dari Aceh. Sejak dulu, Aceh telah menunjukkan peran besar dalam penyelenggaraan haji. Bahkan, ulama-ulama Aceh telah memikirkan bagaimana dana haji bisa memberi manfaat kembali bagi masyarakat,” ungkapnya.

KH. Irfan berharap kerja sama antara Pemerintah Aceh dan BPH RI dapat terus berjalan lancar dan saling memperkuat dalam pelayanan kepada jamaah.[]

 

Berikan Pendapat