IRT di Pidie Jaya Tewas Diduga Korban Penganiayaan Suami

Jenazah almarhumah Herawati dari Pidie Jaya ketika tiba di RSUDZA Banda Aceh, Rabu pagi, 28 Mei 2025. (Dok Keluarga)

PORTALNUSA.com | MEUREUDU – Seorang perempuan berstatus ibu rumah tangga (IRT) bernama Herawati (44), warga Gampong Kuta Krueng, Kecamatan Bandar Dua, Pidie Jaya tewas diduga korban penganiayaan suaminya, Supardi (53), Rabu dini hari, 28 Mei 2025 sekitar pukul 02.00 WIB.

Informasi yang belum mendapat konfirmasi dari pihak kepolisian diterima media ini dari Nurfadhillah (25/anak sambung korban dan tersangka).

Menurut informasi, sekitar pukul 22.00 WIB, tersangka Supardi pulang ke rumah.

Nurfadhillah bersama adiknya, Sunil (17) tidak melihat tanda-tanda aneh dari tersangka maupun korban yang mereka panggil Bunda.

“Dia (tersangka) membawa pulang makanan dan kopi,” kata Nurfadhillah.

Lepas tengah malam, Nurfadhillah dan Sunil kaget karena dari dalam kamar mendengar suara aneh seperti orang tercekik dan berusaha berteriak.

Secara spontan Nurfadhillah bersama Sunil mendorong pintu kamar dan waktu itu terlihat Supardi dalam posisi hanya bercelana dalam. Sedangkan korban terlihat dalam posisi kepala ke bawah dari atas ranjang.

Merasa risih, Nurfadhillah dan Sunil tidak langsung memastikan apa yang terjadi. Apalagi pelaku seperti tidak senang terhadap Nurfadhillah masuk kamar.

Namun, tak lama kemudian, suara minta tolong dalam kondisi tercekik terdengar lagi. Waktu itulah, secara spontan Nurfadhillah dan Sunil mendobrak pintu kamar.

“Kami mendapati Bunda dalam kondisi kritis karena leher membiru dan bibir bengkak. Masih ada gerak, namun tersangka langsung ke luar kamar seperti tidak ada kejadian apa-apa,” kata Nurfadhillah.

Sunil sempat mengejar tersangka dan merebut sepeda motor yang akan digunakan untuk kabur. Meski demikian tersangka tetap pergi sambil mengatakan dia mau pulang ke kampung di Pangwa.

Sementara itu suasana di TKP langsung geger. Pihak keluarga melaporkan kejadian itu ke pihak desa dan tim medis di puskesmas. Tak lama kemudian polisi tiba dan mengamankan TKP.

Menurut Nurfadhillah, keluarga meminta kepada pihak kepolisian agar korban di-autopsi sehingga disepakati dibawa ke RSUDZA di Banda Aceh.

Sekitar pukul 09.00 WIB, jenazah korban tiba di RSUDZA.

“Sekarang sedang menunggu penanganan tim medis untuk autopsi,” kata Nurfadhillah yang ikut mendampingi jenazah korban.[]Attachment.png

Berikan Pendapat