Sistem Kesehatan di Gaza Utara Lumpuh, MER-C Kecam Penjajah Israel
PORTALNUSA.com| JAKARTA – Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia mengeluarkan pernyataan sikap berupa kecaman terhadap kejahatan kemanusiaan yang terus dilakukan penjajah Israel di Jalur Gaza.
Ketua Presidium MER-C, DR. Dr. Hadiki Habib, Sp.PD., Sp.Em dalam pernyataan yang di-share melalui link video menyebutkan, meski dengan berbagai kecaman dan peringatan, penjajah Israel terus melakukan kejahatan kemanusiaan di Jalur Gaza.
Terbaru, kata Hadiki, pada 30 Mei 2025 telah terjadi penutupan seluruh layanan rumah sakit di Gaza Utara.
Selama agresi, penjajah Israel juga melakukan pengrusakan Rumah Sakit Indonesia dan wisma dr. Joserizal Jurnalis.
“Pengrusakan ini akan melukai bangsa dan rakyat Indonesia yang sudah bersusah payah membangun dan mengoperasikan Rumah Sakit Indonesia untuk menolong warga Palestina,” ujar Dr. Hadiki Habib dalam pernyataan tertanggal 30 Mei 2025 yang dikeluarkan di Kantor Pusat MER-C di Jakarta.
Menurutnya, MER-C mengambil sikap sesuai dengan konstitusi bangsa Indonesia, bahwa tidak mengakui penjajahan dalam bentuk apapun, sehingga penjajahan dan kejahatan kemanusiaan oleh Israel harus dipertanggungjawabkan di tingkat internasional.
Saat ini, lanjutnya, MER-C terus berusaha mendukung sistem kesehatan Gaza dengan operasional klinik bersama Kementrian Kesehatan Palestina di Al Mawasi, Gaza Selatan.
Namun, penderitaan masyarakat sangat besar akibat kelaparan dan opsi bantuan terbatas karena blokade pangan.
“Krisis kemanusiaan tidak layak dijadikan bahan transaksi, hentikan peperangan dan buka blokade pangan di Gaza, Palestina. Tuntutan ini akan terus dan tetap kami suarakan!” tandas pernyataan itu.[]