Ustaz Yahya Waloni Meninggal saat Khutbah Jumat di Makassar
PORTALNUSA.com | MAKASAR – Muhammad Yahya Waloni (55) meninggal dunia saat khutbah Jumat di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), 16 Juni 2025.
Ustaz yang dikenal karena latar belakangnya sebagai mantan pendeta itu disebut tiba-tiba terduduk di atas mimbar.
“Iya, Ustaz Yahya Waloni (meninggal saat bawakan khutbah),” ujar Ketua Masjid Darul Falah, Syahruddin Usman, sebagaimana diberitakan detikSulsel.
Masjid Darul Falah berada di Kompleks Perumahan Minasa, Kecamatan Rappocini, Makassar.
Ustaz Yahya Waloni sempat terduduk hingga tak sadarkan diri saat menyampaikan khutbah kedua.
“Sudah khutbah pertama, semangat, menyampaikan tentang ketauhidan. Begitu sudah duduk, khutbah kedua, menyampaikan beberapa menit, langsung jatuh,” kata Syahruddin.
Menurut Syahruddin, sebelum menjadi khatib Jumat di Masjid Darul Falah, Ustaz Yahya Waloni menjadi khatib shalat Idul Adha 1446 H di salah satu masjid di Jalan Rajawali, Makassar.
Jenazah Ustaz Yahya Waloni dibawa pulang ke Jakarta.
Sekilas tentang Yahya Waloni
Lahir 30 November 1970 dengan nama Yahya Yopie Waloni adalah pendakwah Islam Indonesia berdarah Minahasayang mendalami ilmu perbandingan agama.
Yahya Yopie Waloni dilahirkan sebagai penganut Kristiani di Manado, Sulawesi Utara (Sulut) pada 30 November 1970 dan meninggal dunia pada 6 Juni 2025.
Ia adalah anak bungsu dari tujuh bersaudara. Ayahnya adalah seorang pensiunan tentara yang pernah duduk sebagai anggota DPRD Kabupaten Sulawesi Utara.
Ia mengaku bahwa saat muda ia pernah nakal dan memiliki bekas tato di tubuhnya.
Ia memiliki ijazah doktor dari Institut Theologia Oikumene Imanuel Manado tertanggal 10 Januari 2004.
Ia dan istrinya menyatakan syahadatIslam pada 11 Oktober 2006 pukul 12.00 WITA dengan bimbingan Komarudin Sofa, Sekretaris Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama Tolitoli, Sulawesi Tengah.
Tetapi Pendeta Ersa Alfred Soru membongkar kepalsuan pengakuan Yahya Waloni sebagai mantan Pendeta dengan menelepon semua mantan Rektor STT Jayapura, sahabat dan saudara Yahya Waloni di Manado.
Yahya memiliki seorang istri bernama Lusiana yang berganti nama menjadi Mutmainnah.
Ia memiliki tiga orang anak bernama Silvana (Nur Hidayah), Sarah (Siti Sarah), dan Zakaria.
Yahya pernah dipenjara selama 5 bulan karena kasus penistaan agama dan bebas pada 31 Januari 2022, setelah Paul Zhang dilaporkan sebagai penistaan agama Islam.[]