15 Mualaf dari Subulussalam Digembleng di Dewan Dakwah Aceh

Mualaf dari Kota Subulussalam dikirim ke Banda Aceh mengikuti pembinaan intensif tentang ajaran Islam selama 45 hari di Markas Dewan Dakwah Aceh. (Dok FDP Subulussalam)

PORTALNUSA.om | BANDA ACEH – Sebanyak 15 mualaf dari Kota Subulussalam kembali dikirim ke Banda Aceh untuk mendapatkan pembinaan intensif tentang ajaran Islam selama 45 hari di Markas Dewan Dakwah Aceh.

Selain memperdalam Islam, mereka juga mendapat bimbingan wirausaha sehigga diharapkan menjadi mualaf yang kuat secara ekonomi.

Koordinator Forum Dakwah Perbatasan (FDP) Kota Subulussalam, Muchlis Pohan, Selasa, 10 Juni 2025 mengatakan, pengiriman mualaf ke Banda Aceh merupakan program rutin yang harus diikuti setiap mualaf yang dibina FDP bekerjasama dengan Dewan Dakwah Aceh.

“Selama ikut pembinaan intensif, diharapkan para mualaf dapat belajar dengan baik, sehingga sekembalinya nanti ke Subulussalam, dapat menjadi muslim yang taat beribadah, kuat iman dan ekonominya,” kata Muchlis.

Dengan begitu, lanjut Muchlis Pohan, para mualaf tersebut tidak akan tergoda lagi  untuk kembali ke agama lamanya.

“Kepada kaum muslimin di mana saja berada terutama di Aceh, mari kita berpartisipasi dalam pembinaan mualaf ini, turut serta membimbing mereka setelah kembali ke Subulussalam sehingga menjadi mualaf mandiri,” katanya.

Selama pembinaan di Markas Dewan Dakwah Aceh, para mualaf diajarkan dasar-dasar Islam dengan dibimbing para pengajar dari dayah dan dari Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh dan Aceh Besar.

Mereka juga diajarkan praktik dasar-dasar ibadah seperti taharah dan shalat serta mengetahui prinsip-prinsip akidah islamiyah, serta mampu membaca ayat-ayat pendek dari Alquran.

Selama pembinaan, para mualaf ini melalui beberapa level atau tahap pembinaan.

Para mualaf yang telah mengikuti level satu akan kembali ke tempat masing-masing. Kemudian dilanjutkan dengan level dua, di mana para mualaf yang rata-rata tinggal di tengah-tengah perkembunan sawit akan dikunjungi oleh da’i yang sudah ditentukan.

Tiap keluarga mualaf akan mendapatkan 18 kali pertemuan untuk memastikan akselerasi pengetahuan, hingga benar-benar dapat menikmati indahnya hidup sebagai seorang muslim, tetap menjaga kebersihan, kesucian, taat beribadah dan pengetahuan tentang Islam terus berkembang.

Setelah melalui proses tersebut, para mualaf akan masuk ke pembinaan level tiga, di mana mereka yang memiliki kecerdasan tinggi, punya pengalaman sebagai pelayan di rumah ibadah agama sebelumnya, minat di dunia dakwah, akan mendapat pendidikan lanjutan sehingga mampu berdakwah di daerah masing-masing. []

Berikan Pendapat