BMA dan FDP Bina Belasan Mualaf dari Perbatasan Aceh

Sesi foto bersama mualaf dengan anggota BMA, Dr. A. Rani Usman, M.Si, Sekjen FDP, Dr. Abizal Muhammad Yati, Lc, MA dan Kabag Umum Sekretariat BMA, Didi Setiadi, S.Sos pada rangkaian acara pembukaan program pembinaan mualaf angkatan XIX di Markaz Dewan Dakwah Aceh, Gampong Rumpet, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, Senin, 16 Juni 2025. (Dok FDP)

PORTALNUSA.com | ACEH BESAR – Baitul Mal Aceh (BMA) bekerja sama dengan Forum Dakwah Perbatasan (FDP) kembali melaksanakan program pembinaan mualaf.

Program pembinaan mualaf angkatan XIX dibuka oleh Anggota Badan Baitul Mal Aceh, Dr. A. Rani Usman, M.Si di Markaz Dewan Dakwah Aceh, Gampong Rumpet, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, Senin, 16 Juni 2025.

Acara pembukaan dihadiri Kepala Bagian Umum Sekretariat BMA, Didi Setiadi, S.Sos, TP BMA, Murdani Tijue, Pengurus Dewan Dakwah Aceh dan Pengurus FDP.

Dalam sambutannya, A. Rani Usman mengapresiasi kolaborasi yang terus terjalin antara BMA dan FDP dalam memberikan perhatian dan pembinaan berkelanjutan kepada mualaf, khususnya yang berasal dari wilayah perbatasan Aceh.

“Pembinaan ini sangat penting untuk memastikan para mualaf tidak hanya mendapat bantuan material tetapi juga pemahaman agama yang kokoh agar mereka dapat menjalani kehidupan sebagai muslim dengan penuh keyakinan dan pengetahuan,” ujarnya.

Ia menambahkan tahapan selanjutnya untuk masa akan datang juga diperlukan pembinaan pemberdayaan ekonomi. Sehingga diharapkan dapat membantu mareka untuk berdaya di bidang ekonomi keluarga.

“Karena para mualaf umumnya ekonomi lemah maka ekonomi merupakan subtansi kehidupan yang  sejahtera. Sumber dana dapat dari sponsor pemerintah maupun swasta seperti BMA dan CSR perbankan,” kata A. Rani.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal FDP, Dr. Abizal Muhammad Yati, Lc, MA dalam laporannya menjelaskan bahwa program pembinaan mualaf angkatan XIX ini diikuti 16 peserta dari berbagai daerah perbatasan di Aceh.

“Pembinaan mualaf ini berlangsung lebih satu bulan, mulai 11 Juni hingga 25 Juli 2025. Untuk itu kepada para mualaf agar dapat mengikuti semua materi dengan serius dan disiplin,” kata Abizal.

Ia menambahkan selama pembinaan, para peserta akan mengikuti rangkaian kegiatan keislaman, seperti penguatan akidah, bimbingan ibadah, kajian Alquran serta pembekalan keterampilan dasar.

Selain itu kegiatan tersebut dirancang tidak hanya sebagai pendalaman keagamaan, tetapi juga sebagai proses adaptasi sosial dan pemberdayaan mualaf agar dapat mandiri di tengah masyarakat.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada BMA atas kontribusi dan bantuannya sehingga kegiatan pembinaan mualaf tersebut dapat berjalan dengan maksimal. Dia  berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan setiap tahun.

Kegiatan ini disponsori dan mendapat dukungan penuh dari Baitul Mal Aceh sebagai bentuk komitmen lembaga dalam pengelolaan dana zakat dan infaq yang berpihak pada pembinaan umat, terutama bagi para mualaf yang masih membutuhkan bimbingan dan perhatian khusus.[]

Berikan Pendapat