Bulog Aceh Pastikan Stok Beras Aman,Tak Berpengaruh dengan Move ke Medan
PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Lonjakan harga beras di pasaran belakangan ini tak lepas dari siklus alam dan pola tanam petani. Meski demikian, Perum Bulog Aceh menegaskan stok beras medium atau SPHP aman hingga akhir 2025, bahkan siap ditambah jika diperlukan.
Pernyataan itu disampaikan Pimpinan Bulog Kantor Wilayah Aceh, Ihsan pada konferensi pers di Gudang Bulog Aceh, kawasan Siron, Aceh Besar, Selasa, 12 Agustus 2025.
Konferensi pers yang dihadiri Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin tersebut digelar sehubungan gencarnya pemberitaan di berbagai media tentang kebijakan Bulog Aceh mengirim ribuan ton beras dari Aceh untuk Sumatera Utara (Sumut). Padahal Aceh sendiri tak luput dari gejolak harga beras.
“Tidak usah khawatir. Stok kita, setelah pengiriman ke Medan, masih sangat banyak. Kalau disimpan terlalu lama justru kualitasnya turun. Lebih baik segera disalurkan, nanti saat panen berikutnya kita beli lagi,” ujar Ihsan.
Tentang pengiriman beras ke Medan (Sumut), menurut Ihsan menjadi salah satu fungsi Bulog yaitu penyebaran stok dari satu gudang ke gudang lainnya, meliputi movement nasional (movenas), movement regional (movereg), dan movement lokal (movelok).
“Nah, pemindahan yang kita lakukan ke Medan agar stok barang milik Perum Bulog dapat tersedia di seluruh Indonesia sesuai kebutuhan penyaluran di setiap daerah,” katanya.
Mengenai jumlah pemindahan tersebut, menurut Ihsan akan dilakukan sebanyak 8.000 ton yang diambil dari berbagai wilayah di Aceh dengan tetap mempertimbangkan kebutuhan Aceh sendiri. Pemindahan tidak dilakukan sekaligus tetapi bertahap.
“Penuh perhitungan, tidak asal pindahkan. Tidak mungkin kita membantu tetangga kalau kita sendiri tidak cukup, dan Aceh juga pernah menerima pemindahan seperti itu,” ujarnya.
Menurutnya, harga beras cenderung naik karena saat ini memasuki masa tanam, di mana stok dari panen sebelumnya sudah habis.
Panen besar diperkirakan berlangsung pada September–Oktober, yang diharapkan dapat menekan harga.
Ihsan menjelaskan, “Iramanya memang begitu, panen, harga turun, musim tanam, harga naik lagi. Kita harap panen mendatang hasilnya baik,” tuturnya sambil menyebutkan stok beras di Gudang Bulog Aceh saat ini aman untuk delapan bulan ke depan.
Juga dijelaskannya, Bulog Aceh mendapat tugas mendistribusikan 27 ribu ton beras SPHP hingga Desember 2025, termasuk tambahan alokasi bantuan pangan untuk lima bulan terakhir. Jika stok habis sebelum waktunya, Bulog siap mengajukan tambahan.
“Kuncinya, pasokan aman dan masyarakat tetap bisa membeli beras dengan harga terjangkau,” tegasnya.
Pihaknya optimistis, kombinasi panen raya dan distribusi beras SPHP akan mengembalikan stabilitas harga.
“Beras yang dikonsumsi rakyat Aceh harus baru, berkualitas, dan cukup untuk semua. Itu komitmen kami. Kita akan terus sosialisasikan bahwa kualitas beras medium tak kalah dengan beras bermerek,” demikian Ihsan.[]