Realisasi Investasi Pemerintah Aceh Meningkat Pesat

kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Marwan Nusuf.

PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Realisasi investasi pemerintah Aceh triwulan III tahun 2025 mencapai 4,16 triliun rupiah, jumlah tersebut meningkat hampir dua kali lipat dibanding periode tahun lalu.

Hal itu disampaikan kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Marwan Nusuf di Banda Aceh, Minggu 26 Oktober 2025.

Dikatakannya capaian tersebut menunjukkan semakin kuat kepercayaan investor terhadap Aceh sebagai daerah tujuan investasi.

Marwan mencatat, penanaman modal dalam negeri melonjak  95,5 % atau setara dengan 3,98 triliun rupiah, sedangkan penanaman modal asing  berkontribusi di angka 4,5 %  atau 185,7 miliar rupiah.

“Lonjakan ini menjadi bukti bahwa iklim investasi di Aceh semakin kondusif, pemerintah terus berupaya menghadirkan pelayanan perizinan yang cepat, transpara  dan berbasis digital melalui sistem OSS-RBA agar investasi dapat direalisasikan tanpa hambatan,” kata Marwan.

Secara kumulatif sebut Marwan, total investasi yang telah terealisasi sejak Januari hingga September 2025 mencapai 7,75 triliun rupiah atau sekitar 81,5 % dari target 9,5 triliun rupiah yang ditargetkan hingga jelang akhir tahun.

Penyumbang investasi terbesar  adalah sektor perdagangan dan reparasi yang mencapai 2,29 triliun rupiah atau 55,2 %  dari total realisasi, berikutnya tanaman pangan, perkebunan dan peternakan menyumbangkan 667,3 miliar rupiah.

Berikutnya sektor pertambangan menyumbang 401,6 miliar rupiah atau 9,65 %, transportasi, gudang dan telekomunikasi 245,5 miliar rupiah 5,9 % dan industri makanan 244,8 miliar rupiah yang setara dengan 5,88 %.

Kabupaten dan kota penyumbang terbesar  kata Marwan adalah  Aceh Tamiang, yaitu 942,9 miliar rupiah, disusul kota Lhokseumawe 812,9 miliar rupiah, Aceh Timur 684,8 miliar rupiah , Aceh Barat  348,6 miliar rupiah dan Aceh Singkil di angka 260,4 miliar rupiah.

Sedangkan investasi asing yang masuk ke Aceh didominasi oleh negara Asia dan Eropa, yakni Singapura 56,7 miliar rupiah, Belgia 37,5 miliar rupiah, Seychelles 38,6 miliar rupiah, Turki 24,3 miliar rupiah dan Inggris 8,8 miliar rupiah.

“Kerja sama dengan investor dari kawasan Asia dan Eropa terus kita dorong, terutama di sektor energi, agrikultur dan industri tekstil, ini adalah peluang besar untuk membuka lapangan kerja baru di Aceh,” ujar Marwan.

Jilka penambahkan investasi terjadi pada triwulan III tahun ini  kata Marwan dipastikan akan memberikan dampak nyata terhadap perekonomian masyarakat. Tak tangung-tanggung,  3.504 tenaga kerja lokal akan terserap melalui proyek-proyek investasi.

Pemerintah Aceh sebut Marwan akan terus aktif menjemput peluang kerja sama dengan berbagai negara, termasuk Bangladesh, Arab Saudi dan Tiongkok, dengan dukungan kebijakan yang konsisten diyakininya Aceh akan menjadi salah satu destinasi investasi unggulan di Indonesia bagian barat.[]

Berikan Pendapat

Berita Terkait