Alumni Staf Save the Children Aceh-Indonesia Buka Posko Kemanusiaan di Banda Aceh

Alumni Staf Save the Children Aceh-Indonesia yang aktif melakukan kerja-kerja kemanusiaan membuka Posko dan Sekretariat Kemanusiaan Aceh di Jalan Syiah Kuala No. 134, Gampong Lamdingin, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan saat ini adalah menggalang bantuan kemanusiaan untuk korban bencana banjir bandang dan longsor yang menerjang hampir seluruh wilayah Aceh. (Dok Posko Kemanusiaan Aceh)

PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Bencana Banjir dan tanah longsor yang terjadi di Aceh pada tanggal 26 November 2025 telah menimbulkan daya rusak yang sangat dahsyat dan luar biasa. Akibat kerusakan tersebut yang menjadi korban adalah rakyat Aceh, mereka kehilangan tempat tinggal, harta benda, kerusakan lingkungan bahkan kehilangan nyawa yang saat ini telah menelan korban lebih 200 jiwa.

Berawal dari kejadian tersebut, kami yang tergabung dalam Alumni Staf Save the Children Aceh-Indonesia yang pernah berkecimpung dalam kerja-kerja kemanusiaan dan community development tergerak hati untuk ikut membantu meringankan beban korban yang terdampak langsung dan tidak langsung.

Pekerjaan Kemanusiaan melalui Save the Children di Aceh dimulai sejak 1976 di wilayah Kecamatan Tangse, Pidie berlanjut pascagempa dan tsunami (emergency response) di Aceh pada 26 Desember 2004 sampai 2008.

Tepatnya pada 8 Desember 2025, pukul 17.00 WIB rekan-rekan Alumni Save the Childre Aceh-Indonesia yang berada di Banda Aceh secara resmi telah membuka Posko Kemanusiaan Aceh dan Sekretariat Kemanusiaan Aceh dan menerima dan menyalurkan berbagai bentuk bantuan yang halal dan baik untuk korban bencana.

Posko dan Sekretariat ini secara resmi beroperasi mulai 8 hingga 31 Desember 2025 dan dijaga terus menerus seorang staf sekretariat dibantu oleh Koordinator Sekretariat. Posko dan Sekretariat beralamat di Jalan Syiah Kuala No. 134, Gampong Lamdingin, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh.

Penggalangan dana telah dilakukan sejak 2 Desember 2025 dengan membentuk tim kecil. Saat ini sudah terkumpul dana sebesar Rp 22 juta lebih.

“Untuk langkah awal kita akan membantu dalam bentuk transfer ke rekening masing-masing alumni korban sebesar Rp 300.000 sebanyak 49 KK yang terdampak langsung. Dana ini bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari yang mendesak,” kata Ketua Pembina, Jafar Hanafi didampingi Imran selaku Koordinator.

Menurut Jafar, selanjutnya organisasi ini akan ditingkatkan statusnya dari sebuah peguyuban menjadi Badan Hukum yang bisa bermitra dengan pihak lain terutama dengan donatur baik dalam maupun luar negeri yang fokus pada isu-isu lingkungan, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan anak dan perempuan, advokasi dan perlindungan anak (child protection) dan emergency.[]

 

Berikan Pendapat

Copyright © 2025. Portalnusa.com – All rights reserved