Harga Elpiji Resahkan Warga Aceh Jaya: 12 Kg Rp350 Ribu, Gas Melon Langka

Distribusi elpiji di Aceh Jaya menjadi sorotan setelah harga elpiji 12 kg dilaporkan melonjak hingga Rp350 ribu per tabung dan pasokan gas melon masih terbatas, memicu keresahan warga pascabencana. (Foto Dok Warga)

PORTALNUSA.com | ACEH JAYA – Di saat warga Aceh Jaya masih bergulat memulihkan kehidupan pascabencana banjir dan tanah longsor, persoalan baru justru muncul.

Harga gas elpiji 12 kg dilaporkan melonjak tajam hingga menembus Rp350 ribu per tabung, sementara elpiji 3 kg (gas melon) masih sulit diperoleh di sejumlah wilayah.

Kondisi ini memicu keresahan masyarakat. Sejumlah pangkalan elipiji diduga memanfaatkan situasi darurat dengan menjual elipiji 12 kg jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang seharusnya berkisar Rp220 ribu per tabung.

Kenaikan harga yang nyaris dua kali lipat tersebut dinilai memberatkan warga yang tengah mengalami tekanan ekonomi akibat bencana.

Sukaryono, warga Kota Calang, mengaku terkejut saat membeli elpiji di salah satu pangkalan pada Minggu 21 Desember 2025.

Ia menyebut alasan kelangkaan pasokan kerap dijadikan dalih untuk menaikkan harga secara sepihak.

“Biasanya Rp220 ribu, sekarang dijual Rp350 ribu per tabung. Alasannya stok langka,” kata Sukaryono kepada Portalnusa.com.

Ia menilai lemahnya pengawasan pemerintah daerah membuka ruang terjadinya dugaan permainan harga di tingkat pangkalan.

Menurutnya, dalam situasi darurat bencana, pelaku usaha seharusnya menunjukkan empati sosial, bukan justru mengambil keuntungan dari penderitaan masyarakat.

“Kalau kondisi normal saja sudah mahal, apalagi sekarang pascabencana. Pemerintah jangan tutup mata,” tegasnya.

Selain lonjakan harga elpiji 12 kg, warga juga mengeluhkan terbatasnya pasokan gas melon.

Kelangkaan ini membuat warga harus berkeliling dari satu pangkalan ke pangkalan lain tanpa kepastian.

Sukaryono mendesak Pemkab Aceh Jaya, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop), serta aparat penegak hukum untuk segera turun tangan melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan menindak tegas pangkalan yang melanggar ketentuan HET.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Pemkab Aceh Jaya maupun instansi terkait mengenai lonjakan harga elpiji 12 kg dan kelangkaan elpiji 3 kg di wilayah tersebut.

Masyarakat menuntut kehadiran negara untuk memastikan distribusi energi berjalan adil dan terjangkau, terutama di tengah krisis kemanusiaan akibat bencana alam yang dampaknya masih dirasakan hingga kini.[]

Berikan Pendapat

Copyright © 2025. Portalnusa.com – All rights reserved