PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Dua pemuda dari Kabupaten Aceh Jaya yang nge-kost di kawasan Desa Geuceu Iniem, Kecamatan Banda Raya, Kota Banda Aceh mengalami luka parah akibat penikaman secara mambabi buta oleh pelaku yang disebut-sebut sudah diamankan oleh pihak berwajib.
Mengutip keterangan Ketua Ikatan Keluarga Aceh Jaya (Ikajaya) di Banda Aceh, Amal Hasan SE, MSi sebagaimana dilansir AcehHerald.com, kedua korban yang masih belia itu adalah Almizan, warga Lhok Geulumpang, Kecamatan Setia Bakti dan Fakhrulrazi, warga Teunom.
Penganiayaan berat itu dilaporkan terjadi menjelang sahur, 4 Ramadhan 1445/15 Maret 2024 sekitar pukul 03.00 WIB di rumah kost korban, di Desa Geuceu Iniem, Banda Aceh. Pelakunya disebut-sebut dua orang pria yang mendatangi lokasi kejadian dengan sepeda motor.
Sejauh ini belum diketahui motif insiden berdarah menjelang sahur itu. Akibat kejadian itu, korban yang bernama Almizan yang baru menyelesaikan kuliah mengalami luka tikaman paling parah. Sedikitnya ada 14 luka di sekujur tubuh mulai dari kepala, tangan hingga bagian perut.
Almizan saat ini masih dalam kondisi tak sadarkan diri dalam perawatan intensif di RSUDZA Banda Aceh sedangkan rekannya, Fakhrul Razi yang mengalami empat tikaman sudah dibawa pulang oleh keluarganya ke Teunom.
Pihak keluarga belum mengetahui motif di balik penganiayaan secara brutal itu. Namun mereka telah melaporkan kejadian itu ke polisi.
Sejauh ini Portalnusa.com belum mendapatkan penjelasan resmi dari pihak kepolisian namun beberapa sumber mengakui polisi sudah menangani kasus yang menggegerkan itu.
Amal Hasan mengatakan, pihak keluarga berharap agar kasus ini segera diungkap oleh penyidik, karena mereka benar benar prihatin dan terpukul dengan kejadian yang sangat tragis situ.
Sempat beredar kabar, kasus itu bermotif pencurian, dan diduga akibat ketahuan oleh penghuni rumah maka pelaku yang panik melakukan penganiayaan terhadap korban.
Korban yang bertangan kosong sempat terlibat duel sengit dengan pelaku yang bersenjata tajam. Akibatnya, korban Almizan yang lebih dahulu bertemu pelaku menderita 14 tikaman.
Sementara korban Fakhrulrazi yang mengetahui ada kegaduhan, keluar dari kamarnya dan mengalami empat tikaman ketika berusaha membela temannya.
Pelaku langsung kabur meninggakan sepeda motor di lokasi kejadian.
“Kami telah membezuk korban di rumah sakit. Kondisi korban sangat memprihatinkan akibat penganiayaan brutal yang sejauh ini belum kami ketahui motifnya. Atas nama keluarga besar Ikajaya dan pribadi, kami berharap pihak kepolisian mengusut kasus ini hingga tuntas termasuk mengungkap siapa pelaku dan motifnya,” kata Amal Hasan yang juga Ketua Perhumas Aceh.[]