Dihadiri Perwakilan Media dan Travel Agent, Ustadz Umar Semarakkan Bukber di Hotel Kyriad

GM Kyriad Muraya Hotel Aceh, Bambang Pramusinto menyampaikan sambutan di hadapan peserta buka puasa bersama di hotel tersebut, Selasa, 2 April 2024/22 Ramadhan 1445 H. (Foto Meylida Abdani/Portalnusa.com)

PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Hotel Kyriad Muraya Aceh di Banda Aceh melaksanakan buka puasa bersama, Selasa, 2 April 2024/22 Ramadhan 1445 H.

GM Hotel Kyriad Muraya Aceh, Bambang Pramusinto melaporkan, buka puasa kali ini mengundang mitra kerja dari media massa cetak, online, televisi, radio, dan Pengurus PWI Aceh.



Selain unsur media juga dihadiri perwakilan travel agent yang menurut Bambang sudah sangat membantu perkembangan usaha perhotelan yang dikelolanya.

“Terima kasih atas kerja sama yang telah terbangun di antara kita selama ini, termasuk dengan media dan travel agent. Kerja sama ini tentu saja akan berlanjut,” kata Bambang sambil melaporkan perkembangan Hotel Kyriad Muraya Aceh yang kini telah memiliki ‘adik’ yaitu Alhambra Hotel, masih di kawasan Simpang Lima, Banda Aceh.

Panen pahala

Buka puasa bersama yang dilaksanakan Hotel Kyriad Muraya Aceh juga diwarnai bagi-bagi doorprize untuk para tamu. Sedangkan tausyiah singkat menjelang berbuka disampaikan Ustadz Umar Ismail.

Ustadz Umar dengan gaya khasnya menyebut betapa cepatnya roda waktu berputar, termasuk hari-hari dalam bulan Ramadhan.

“Setidaknya ada tiga orang yang bilang sama saya, nggak terasa ya Pak Ustadz puasa sudah 22 hari,” ujar Ustadz Umar.

Diakui oleh Ustadz Umar betapa cepatnya hari berganti.

“Rasanya baru saja bayar cicilan bulanan, tiba-tiba sudah harus bayar lagi,” katanya dengan nada guyon.

Cepatnya perjalanan waktu, nenurut Ustadz Umar bisa jadi karena kita terlalu sibuk dan bisa jadi pula tanda-tanda kiamat semakin dekat.

Ustadz Umar mengimbau agar kita jangan sibuk dengan hal-hal yang tidak bermanfaat tetapi gunakanlah waktu yang singkat ini dengan amal ibadah sebagai bekal menuju kematian.

“Ini bulan Ramadhan harus dijadikan sebagai ladang amal dan memanen pahala. Manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai kita ingin bercepat-cepat menyelesaikan ibadah tanpa menikmati kelezatan ibadah itu sendiri,” demikian Ustadz Umar Ismail. []