NICAH adalah sebuah desa/gampong di Kecamatan Grong-Grong, Kabupaten Pidie. Di kampung yang berjarak sekitar 107 kilometer ke arah utara dari Banda Aceh inilah, Bustami yang kini mendapat amanah sebagai Penjabat Gubernur Aceh lahir dan melewati masa remajanya. Kini, pada momentum Idul Fitri 1445 H, putra dari pasangan Teuku Hamzah (almarhum) dan Hj. Hendiah (87) merajut kembali kenangan puluhan tahun lalu bersama teman-teman sepergaulannya, sekaligus menggelar doa yang dirangkai khanduri untuk almarhum ayahanda dan keluarga besarnya. Dalam momentum itu pula, Bustami menemui beberapa teman kecil hingga masa remaja. Maka, berbagai kisah masa lalu pun terungkap, termasuk cerita masak bebek dan keusilan yang kini terbungkus menjadi kenangan tak terlupakan. Tim PortalNusa merangkum cerita reunian Bustami di Gampong Nicah untuk laporan khusus edisi ini.
Ketika berkumpul dengan keluarga besarnya dan masyarakat Gampong Nicah, sejak Jumat hingga Sabtu, 12-13 April 2024, Penjabat Gubernur Aceh, Bustami Hamzah mengajak warga di kampung kelahirannya itu untuk mendukung sekaligus menyukseskan berbagai program pembangunan yang saat ini sedang dijalankan oleh Pemerintah Aceh.
“Sebagai putra Nicah yang lahir dan besar di sini, saya menyampaikan ribuan terima kasih kepada masyarakat yang telah secara bersama-sama mengirimkan doa untuk orangtua kami,” ujar Bustami seusai doa bersama (samadiyah) untuk almarhum ayahanda dan keluarnya yang lain yang telah tiada.
Bustami juga menyampaikan harapan, “dalam kesempatan yang baik ini, kami juga memohon dukungan dan doa dari saudara-saudara semua, agar saya selaku putra Gampong Nicah mampu mengemban amanah yang diberikan kepada saya saat ini, yaitu sebagai Penjabat Gubernur Aceh. Doakan saya mampu menjalankan amanah ini dengan baik dan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat Aceh.”
Acara silaturahmi Idul Fitri 1445 H—dirangkai dengan doa bersama dan khanduri—terasa lebih spesial karena momentum itu dimanfaatkan oleh Bustami untuk bertemu teman-teman masa kecil hingga remaja di Gampong Nicah.
Bustami benar-benar berbaur dengan teman-teman kecil hingga masa remajanya, tanpa sekat protokoler yang membatasi mereka masuk ke masa lalu yang penuh kenangan. Bustami terlihat sangat menikmati suasana yang penuh romantika itu.
Salah seorang teman dekat dan sangat spesial bagi Bustami adalah Burhan, yang selalu bersama sejak kecil hingga mereka remaja.
Ketika Burhan tiba di-reunian tersebut, Bustami langsung mengajaknya duduk bersama dengan sejumlah tamu lain yang sudah lebih duluan hadir.
Lalu, mengalirlah berbagai cerita masa lalu dengan Burhan. Ada kisah seru, sedih, lucu, dan berbagai tingkah keusilan masa remaja mereka berdua.
Tawa lepas dari tamu-tamu lain tak terbendung ketika kedua sahabat ini berkisah berbagai cerita masa lalu mereka yang berbalut keusilan.
“Burhan jinoe kapadup droe aneuk miet? (Sudah berapa orang anak Burhan sekarang?),” tanya Bustami pada Burhan.
Pertanyaan itu dijawab dengan nada guyon oleh Burhan. “Peu tanyong aneuk, cucoe ka lhee droe (apa tanya anak, cucu saya sudah tiga),”
Bustami mengungkapkan kisah kedekatannya dengan Burhan dan teman-teman lain ketika remaja. Mereka melalui hari-hari dengan berbagai peristiwa.
“Malam minggu selalu menjadi malam spesial bagi kami karena selalu taguen sie itek (masak bebek),” ungkap Penjabat Gubernur Aceh tentang masa-masa yang penuh gairah remaja tersebut.
Bustami dan Burhan seperti tak kehabisan cerita masa lalu. Ada saja yang mereka kisahkan dalam pertemuan yang menyedot perhatian para tamu termasuk beberapa pejabat dari provinsi, seperti Pj Sekretaris Daerah Aceh Azwardi, Kadis Sosial Aceh Muslim Yacob, Plh Dirut Bank Aceh Syariah Fadhil Ilyas serta beberapa lainnya.
Tak cukup sebatas berbagi kisah, Bustami juga mengajak Burhan menyapa tamu yang memadati halaman rumahnya. Bustami terus merangkul sahabatnya itu sambil menyambut para tamu yang datang. Bahkan, Bustami ikut bersulang bersama Burhan. Sebuah kisah persahabatan sejati terajut kembali setelah puluhan tahun berselang. Kisah reunian di Gampong Nicah, tanah kelahiran Bustami Hamzah, Penjabat Gubernur Aceh.[]