PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Forum Silaturrahim Kemakmuran Masjid Serantau (Forsimas) mengutuk keras pembantaian oleh zionis Israel di yang mengarah ke aksi genocide di Gaza.
Aksi yang sudah berlangsung 6 bulan lebih itu telah menyebabkan lebih 33.000 syahid kebanyakan wanita dan anak-anak.
“Ini peristiwa besar dan harus menjadi perhatian umat muslim sedunia untuk meringankan beban saudara kita di Gaza meski dengan amalam kecil sekalipun,” ujar Sekjen Forsimas Pusat Dr Ir H. Basri A, Bakar, MSi kepada Portalnusa.com.
Pernyataan tersebut merupakan statemen bersama seluruh pimpinan negara-negara Forsimas melalui zoom meeting yang dikemas dalam acara halal bi halal pada Rabu malam, 8 Mei 2024 mulai pukul 20.00 hingga 22.30 WIB.
Acara tersebut mengangkat tema: “Satu Hati untuk Palestina Merdeka” diikuti oleh 35 peserta dari Aceh, Jakarta, Cirebon, Majalengka, Palembang, Yogyakarta, Surabaya, Pekanbaru, Malaysia, Thailand, dan Kamboja.
Ketua Forsimas Malaysia, Dr. Mohammad Nawar bin Arifin mengatakan, peristiwa di Palestina terutama Gaza saat ini menjadi pelajaran berharga bagi umat Islam untuk bersatu dalam bingkai Islam.
Menurut Nawar, meskipun selama ini umat Islam telah menyatakan simpatinya untuk Gaza, namun perlu juga penggalangan bantuan khusus Forsimas dalam berbagai bentuk.
“Perhatian kita sangat bermanfaat bagi mereka, minimal kita nanti di yaumil mahsyar bisa menjawab sejauh mana peran dan perhatian kita dalam peristiwa yang melanda muslim di Gaza,” ujarnya sembari memberi contoh burung kecil yang berusaha memadamkan api saat Raja Namruz ingin membakar hidup-hidup Nabi Ibrahim a.s.
Halal bi halal yang berlangsung penuh keakraban ikut dihadiri secara online antara lain Ketua Forsimas Indonesia Risman Musa, PhD, Ummi Husen dari Kamboja bahkan ikut mengundang Dr Abdurrahim Sehab (aktivis Palestina yang bermukim di Malaysia), Sigit Lazisqu (Yogyakarta), dan Teuku Rizki dari Peduli Palestina Aceh.
Forsimas adalah lembaga internasional berbasis masjid yang dicetuskan oleh Almarhum Drs. HM. Hasan Basry, MA pada 2006 di Banda Aceh.
Saat ini beberapa negara sudah bergabung seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Kamboja, Vietnam, Hongkong, Brunei Darussalam, Philipine, Australia (Sydney, Perth) dan beberapa lainnya.
Sebelumnya Forsimas sudah bergerak membantu muslim minoritas seperti paket sembako dan membantu hewan kurban untuk muslim Kamboja.
Direncanakan pertengahan Agustus 2024 Forsimas akan menyelenggarakan annual meeting di Banda Aceh dengan mengundang utusan dari negara-negara yang tergabung dalam wadah Forsimas.[]