PORTALNUSA.com | BANDA ACEH –Pj Gubernur Aceh, Safrizal secara simbolis menyerahkan bantuan kaki palsu kepada 49 penerima di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Selasa, September 2024.
Kebagian tersebut digelar dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-40 PT. Angkasa Pura II dan hari kemerdekaan RI ke 79 tahun 2024.
Pada kesempatan itu Safrizal tampak memasangkan langsung kaki palsu kepada beberapa penerima yang disambut gembira oleh para penerima bantuan yang datang dari berbagai kabupaten dan kota di Aceh.
Bantuan kaki palsu itu adalah hasil kerja sama antara PT. Angkasa Pura II dengan program Kick Andy sebagai inisiatif untuk membantu para penyandang disabilitas di Aceh agar dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.
Dalam sambutannya Safrizal menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada PT. Angkasa Pura II, kegiatan bentuk nyata dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang tidak hanya sebatas memenuhi kewajiban hukum, tetapi juga menunjukkan kepedulian perusahaan dalam menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
“Bantuan ini tentu akan membawa dampak signifikan bagi para penerima yang mungkin selama ini mengalami kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari, dengan kaki palsu ini diharapkan mereka dapat merasakan peningkatan kualitas hidup dan kembali bersemangat dalam beraktivitas,” ujar Safrizal.
Kepada dinas sosial Aceh diintruksikan terus proaktif mendata warga yang membutuhkan bantuan kaki palsu ataupun kursi roda sebagai upaya berkelanjutan dalam mengakomodir kebutuhan penyandang disabilitas di Aceh, sehingga lebih banyak warga yang dapat menerima manfaat.
Di sela-sela itu Safrizal juga menyerahkan uang tunai sebesar Rp 500.000 untuk masing-masing penerima bantuan sebagai baiaya transportasi kembali ke daerah.
Hadir pada acara itu Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto, Manager of Finance and Human Resources PT. Angkasa Pura II Bandara Sultan Iskandar Muda, Ade Yustian, kepala Dinas Sosial Aceh, Muslem, kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh, Akkar Arafat dan sejumlah pejabat lainnya. []