SOSOK  

Menlu Sugiono, Putra Aceh dari Kampung Belang Kolak I Takengon

Sugiono (kiri) dan Prabowo Subianto di sebuah acara. (Instagram/Sugiono_56/bbc.com)

PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Masuknya tiga putra Aceh di Kabinet Merah Putih menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat provinsi ini. Ketiga putra Aceh tersebut adalah Teuku Rifky Harsya sebagai Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf)/Kepala Badan Ekonomi Kreatif); Nezar Patria Wakil Menteri Kementerian Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi); dan Sugiono Menteri Luar Negeri.

Dari tiga sosok tersebut, ternyata masih banyak yang merasa asing dengan nama Sugiono, Menteri Luar Negeri (Menlu) di Kabinet Merah Putih—walau beberapa media sudah menceritakan secara detail latar belakangnya.

Baca: Pulang Kampung, Menlu Sugiono Disambut Pemerintah Aceh

Baca: Tiga Putra Aceh di Kabinet Merah Putih, Ini Profil Mereka

Seorang wartawan senior di Aceh, ketika membaca postingan media ini terkait tiga sosok putra Aceh yang masuk Kabinet Prabowo, sempat berkomentar. “Sugioni itu kita tak kenal, tetapi hebatnya lulusan akademi militer AS,” tulis sang wartawan.

Seorang akademisi yang juga tokoh pendidikan Aceh, Dr. Bustami Usman, S.H.,SAP.,M.Si menyarankan media ini menurunkan data lebih lengkap tentang sosok Sugiono agar tak ada yang meragukan kalau Menlu tersebut benar-benar orang Aceh.

“Ditulis saja lebih lengkap agar jangan ada yang bertanya-tanya. Kita akui selama ini kiprah beliau tidak terlalu populer di Aceh meski beliau putra Aceh yang menjabat Wakil Ketua Komisi I DPR-RI (2019-2024) dari Dapil Jawa Tengah I (Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, dan Kota Salatiga). Bahkan dalam Pileg 2024, Sugiono terpilih lagi dari Dapil yang sama,” kata Bustami yang juga Ketua Umum DPD Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Aceh.

Dari Kampung Belang Kolak I

Sugiono lahir di Takengon, Aceh Tengah, pada 11 Februari 1979, putra dari Sugeng, ST dan Ibu Sukarni.

“Sampai saat ini orangtuanya masih di Kampung Belang Kolak I (Takengon), Kecamatan Bebesen, Aceh Tengah,” kata Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh Tengah, Kurnia Muhadi.

Menurut Kurnia, sosok sang ayah, yaitu Sugeng lebih dikenal sebagai mantan Kadis PU Aceh Tengah.

Informasi lain dari Bustami Usman menyebutkan, “Pak Sugeng juga pernah menjabat sebagai Asisten 2 Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Tengah pada 2013.”

Melansir tempo.co, Sugiono yang kini berusia 45 tahun, menghabiskan masa kecilnya di Aceh.

Sugiono menempuh Pendidikan dasar di SDN 1 Takengon pada 1985-1991. Kemudian, melanjutkan sekolahnya di SMPN 3 Banda Aceh pada 1991-1994.

Pada 1994-1997 dia melanjutkan pendidikannya di SMA Taruna Nusantara Magelang. Setelah itu, Sugiono menimba ilmu di Norwich Military Academy, kampus militer tertua di Amerika Serikat.

Sugiono meraih gelar sarjana dari program studi teknik komputer di Norwich University, dan sempat tinggal serta bekerja di Rhode Island.

Setelah kembali ke Indonesia, Sugiono melanjutkan pendidikan calon perwira TNI (Semapa PK) di Akademi Militer Magelang. Ia lulus pada 2002 dan dilantik sebagai Letnan Dua Korps Infanteri. Ia menanggalkan dinas kemiliterannya (pension dini) sebagai prajurit Kopassus dengan pangkat terakhir Letnan Satu.

Saat menjadi prajurit, Sugiono pernah menjabat sebagai sekretaris pribadi Prabowo Subianto sebelum pembentukan Partai Gerindra. Ia sudah dipercaya untuk mendampingi Prabowo sejak lama.

Tak lama setelah itu, Sugiono terjun ke dunia politik sebagai anggota Dewan Pendiri Partai Gerindra dan aktif sebagai kader sejak 2008.

Ia kemudian menjabat sebagai Wakil Ketua Umum dan Harian DPP Gerindra untuk periode 2020-2025. Selain itu, antara 2021 hingga 2024, ia juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Gerindra di MPR RI.

Sugiono dikenal sebagai anak ideologis Prabowo Subianto, berkat kecerdasannya dan posisinya sebagai orang terdekat Prabowo. Di mata para kader Gerindra, Sugiono dinilai memiliki banyak kesamaan dengan Prabowo seperti cermat dalam menanggapi persoalan dan tegas dalam bersikap.

Selamat bertugas Pak Menlu. Teruslah menjadi kebanggaan bagi Indonesia, dunia, dan tentu saja Aceh sebagai tanah kelahiranmu.[]