PT SBA Libatkan PWI dalam Quarry Day 2024

Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin memandu jalannya diskusi wartawan dengan Quarry Manager/Kepala Teknik Tambang PT SBA, Adi Handarbeni dan Faraby Azwani selaku Head of Media dari perusahaan semen tersebut di Kantor PWI Aceh, Rabu, 13 November 2024. (Dok PWI Aceh)

PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – PT Solusi Bangun Andalas (SBA) akan melibatkan wartawan dari organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) untuk menyebarluaskan berbagai informasi positif terkait kegiatan industri dan penambangan oleh perusahaan semen yang berlokasi di Lhoknga, Aceh Besar tersebut.

Quarry Manager/Kepala Teknik Tambang PT SBA, Adi Handarbeni memberi penjelasan terkait bidang penambangan PT SBA pada pertemuan dengan Pengurus PWI Aceh di Banda Aceh, Rabu, 13 November 2024. (Dok PWI Aceh)

“Dengan keterlibatan pers diharapkan masyarakat lebih tahu bagaimana praktik penambangan yang baik. Kita akan terus memberi pengetahuan kepada masyarakat agar image negatif tentang penambangan bisa berubah,” kata Adi Handarbeni selaku Quarry Manager/Kepala Teknik Tambang (KTT) PT SBA.



Adi bersama Head of Media PT SBA, Faraby Azwany bersilaturahmi ke Kantor PWI Aceh di Banda Aceh, Rabu, 13 November 2024 sekaligus mendiskusikan berbagai isu terkini tentang operasional PT SBA termasuk usaha penambangannya.

Kedatangan kedua pejabat SBA tersebut disambut oleh Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin bersama Dewan Pengurus dan Penasihat PWI Aceh, Bustamam Ali.

Ketua PWI Aceh mengapresiasi kerja sama yang telah terbangun antara PWI dengan PT SBA selama ini dan berharap kerja sama tersebut terus berlanjut, termasuk keterlibatan wartawan dari PWI dalam berbagai kegiatan PT SBA, misalnya Quarry Day yang dilaksanakan setiap tahun.

Terkait Quarry Day, Adi menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan event tahunan PT SBA berbasis tiga pilar yaitu edukasi, lingkungan (environment), dan pemberdayaan masyarakat.

“Melalui pilar edukasi, kita menyasar siswa (SMA) dan mahasiswa serta masyarakat sekitar perusahaan untuk kita jelaskan praktik penambangan yang baik itu seperti apa,” kata Adi.

Edukasi sangat penting karena ada kecenderungan di masyarakat setiap mendengar kata tambang kesannya cenderung negatif.

Pengurus PWI Aceh foto bersama dengan dua pejabat PT SBA, yaitu Quarry Manager/Kepala Teknik Tambang Adi Handarbeni dan Head of Media Faraby Azwani di Kantor PWI Aceh, Rabu, 13 November 2024.(Dok PWI Aceh)

“Nah, kita ingin mengubah kesan itu dengan memperlihatkan praktik penambangan yang sesuai. Kita juga tak ingin selalu dihubungan dengan masalah seperti pencemaran lingkungan, merusak, bahkan kalau di Lhoknga sana, kekeringan pun dianggap kami penyebabnya,” tandas Adi.

Sejatinya, kata Adi pihaknya akan secara terus menerus melakukan proses edukasi mulai dari proses semen, tambang dan CSR-nya seperti apa.

“Dalam konteks inilah PT SBA merasa sangat perlu berkolaborasi dengan PWI yang membawahi wartawan lintas media. Tujuannya agar praktik baik yang kami lakukan di perusahaan bisa diketahui secara meluas dan pada akhirnya mengubah image negatif menjadi positif,” ujar Adi Handarbeni dibenarkan Head of Media PT SBA, Faraby Azwany.

Dikatakannya, dengan usaha terus menerus (edukasi) yang juga berbasis data-data ilmiah oleh para ahli, lama kelamaan mulai terbentuk pikiran positif di masyarakat, ternyata tambang kalau dikelola sesuai aturan tidak merupakan ancaman, tetapi malah memberikan keuntungan.

Pilar berikutnya yang menjadi basis Quarry Day adalah lingkungan (environment). Menurut Adi, perusahaan semen ini (SBA) agak unik karena memiliki izin tambang (bagian dari proses semen) dan juga izin industri.

SBA memiliki dua konsesi tambang yang sudah beroperasi (produksi). Pertama yang sedang eksplorasi dan yang kedua sudah menambang sejak tahun 80-an.

“Aceh ini dikaruniai Allah dengan kekayaan alam yang luar biasa. Batu kapur kita salah satu yang terbaik di Indonesia. Kandungan kalsium oksidanya bagus kali, dan kualitasnya sama antara satu areal dengan areal lain (di jajaran bukit barisan). Kita manfaatkan itu untuk industri semen dengan menambang batu kapur dan tanah liat,” ujar Adi.

Agar berbagai kekayaan alam itu bisa berkelanjutan, PT SBA punya kewajiban yang diatur oleh undang-undang untuk melakukan reklamasi pasca-tambang.

Artinya, setelah selesai tambang lahannya ditata, bukan hanya menanam pohon tapi peruntukan lainnya, misalnya keperluan embung untuk pengairan (irigasi).

“Kami terus menerima masukan dari masyarakat tentang penataan areal pascatambang, bahkan ada juga yang memberi masukan ditanami pohon buah-buahan yang sifatnya produktif dan akan diawasi oleh pemerintah,” ungkapnya.

Pada Quarry Day 2023, pihak perusahaan membuat tradisi baru yaitu menanam mangrove di bantaran Krueng Raba sampai ke arah Lampaya. Kawasan itu sendiri juga sangat mendukung untuk dikelola sebagai objek wisata.

“Sekarang potensi wisata di sekitar PT SBA sudah mulai dikelola oleh anak-anak muda di kampung sekitar. Kita dukung itu sebagai bentuk komitmen pilar ketiga Quarry Day yaitu pemberdayaan masyarakat,” lanjut Adi.

Mengundang wartawan

 Pada Quarry Day 2024, PT SBA akan berkolaborasi dengan wartawan khususnya di bawah organisasi PWI untuk melihat proses semen dan lokasi-lokasi penambangan.

“Sejatinya, kita selalu terbuka untuk pers dan masyarakat agar bisa mengetahui bagaimana usaha penambangan dan industri dikelola secara baik dan memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarat,” timpal Faraby Azwany. Namun, lanjutnya, tentu ada pembatasan-pembatasan di area perusahaan karena harus disesuaikan dengan aktivitas industri.

Diakui oleh Adi maupun Faraby, banyak isu yang diembuskan oknum-oknum tertentu yang berusaha memberikan citra negatif terhadap PT SBA termasuk penambangannya.

“Tetapi percayalah, kami punya riset, punya data bahwa kami melakukannya secara ilmiah. Sedangkan orang yang menyebarkan isu negatif melakukan secara intuisi saja. Kumpul di warung kopi sebanyak dua atau tiga orang lalu membuat kesepakatan, misalnya tentang penyebab kekeringan di Lhoknga adalah SBA. Kesepakatan tanpa data, tanpa kajian, dan studi itu pun dipublis,” demikian Adi Handarbeni yang sudah enam tahun bertugas di PT SBA.[]