PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Tiga pekerja bangunan yang sedang membangun rumah milik Alung di Jalan Pocut Meurah, Dusun Seroja, Gampong Merduati, Kecamatan Kutaraja tewas setelah sebelumnya masuk ke lubang penampungan air yang sudah selesai sejak dua bulan lalu.
Baca: BREAKINGNEWS: Tiga Warga Diduga Menghirup Gas Beracun di Banda Aceh
Beberapa saat setelah mendapat laporan kejadian, Danden Gegana Satbrimob Polda Aceh Kompol Akmal, SE.MM bersama anggotanya langsung melakukan pengecekan di lokasi kejadian yang diduga menjadi tempat paparan gas beracun.
Dalam penanganan awal, turut didampingi Wadanden Gegana beserta Unit KBRN Gegana Polda Aceh.
Kompol Akmal mengatakan tindakan ini mencerminkan quick respons cepat Danden Gegana dalam menghadapi potensi ancaman bahan kimia berbahaya, sesuai dengan tugas utama mereka sebagai unit yang menangani ancaman eksplosif dan kimia, biologis, radiologis, dan nuklir (KBRN).
Tiga meninggal
Mengutip laporan Danden Gegana ke Dansat Brimob Polda Aceh disebutkan, sebanyak tiga buruh bangunan mengalami kecelakaan kerja dan ketiganya meninggal dunia.
Identitas korban meninggal yaitu Amru (35), alamat Lueng Bata, Kota Banda Aceh; Sadawan Jumadi (29), dan Fadlon (30), alamat Lamkunyet, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar.
Sedangkan saksi pada insiden tersebut adalah Dahri (38), warga Lampeuneurut Ujong Blang, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar.
Kronologi kejadian
Sabtu, 23 November 2024 sekira pukul 16.10 WIB Polsek Kutaraja menerima laporan dari dua petugas Damkar Kota Banda Aceh tentang kecelakaan kerja di rumah milik Alung yang sedang dalam pembangunan di Jalan Pocut Meurah, Dusun Seroja, Gampong Merduati, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh.
Kapolsek Kutaraja bersama Kanit Reskrim beserta KSPKT Polsek Kuta raja dan KSPKT I polresta Banda Aceh, Tim Inavis serta piket Reskrim Polrest Banda Aceh dan melakukan olah TKP.
Menurut keterangan saksi, sekira pukul 15.00 WIB keempat buruh (termasuk saksi) dapat perintah dari Ilyas selaku kepala tukang untuk membuka mall triplek yang ada di lubang penampungan air yang sudah selesai pekejaannya sejak dua bulan lalu.
Amru masuk ke lubang penampungan air namun terlihat oleh saksi korban jatuh pingsan.
Melihat Amru pingsan, berusaha dibantu oleh rekannya Fadlun namun dia pun ikut-ikutan pingsan.
Selanjutnya Sadawan Jumadi yang melihat kedua rekannya terkapar langsung masuk untuk membantu. Nahas, Sadawan pun jatuh terkulai.
Dahri yang tinggal sendiri juga berusaha membantu namun gagal karena saksi sesak nafas.
Saksi Dahri beserta rekan korban meminta bantuan ke Damkar Kota Banda Aceh dan tak lama kemudian petugas damkar tiba di TKP mengevakuasi ketiga korban dan selanjutnya dibawa ke RS Kesdam Banda Aceh.
Sekira pukul 17.30 WIB Kapolsek Kutaraja bersama anggotanya tiba di RS Kesdam namun didapat keterangan dari pihak media ketiga korban meninggal dunia dan jenazah sudah dijemput keluarga.
Pihak keluarga menolak dilakukan visum sesuai permintaan Polsek Kutaraja dan pihak keluarga datang ke Mapolsek Kutaraja membuat pernyataan.[]