PORTALNUSA.com | BANDA ACEH –Pj Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si meminta pihak Survey Status Gizi Indonesia atau SSGI dan BKKBN untuk memberikan data keluarga berisiko stunting di Aceh lengkap dengan nama dan alamatnya.
“Dengan adanya data lengkap by name by address kita dapat memberikan program intervensi ke tempat yang terbanyak terdapat keluarga berisiko stunting, sehingga lebih tepat sasaran,” kata Safrizal.
Hal itu disampaikannya saat memimpin rapat penanganan stunting yang diikuti berbagai pemangku kebijakan lintas instansi di Banda Aceh, Selasa 26 November 2024.
Gubernur menekankan pentingnya bekerja berlandaskan data yang akurat, data tersebut nantinya dikelompokkan berdasarkan kabupaten, kecamatan hingga desa.
Safrizal merincikan, keluarga sasaran yang memiliki faktor risiko untuk melahirkan anak stunting di Aceh 2024 berjumlah 197.782 jiwa. Yang terdiri dari pasangan usia subur, ibu hamil, keluarga dengan anak 0-23 bulan dan keluarga dengan anak 24- 59 bulan.
Diingatkan agar anggaran stunting yang terdapat pada setiap instansi mulai dari pusat, pemerintah Aceh hingga dana desa untuk dikonsolidasikan supaya tidak tumpang tindih.
Yang hadir pada rapat tersebut diantaranya, Kepala BKKBN Aceh, Ketua PKK Aceh, Sekda Aceh, Dekan Fakultas Kedokteran USK, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Kepala Dinas Kesehatan Aceh, Kepala Bappeda Aceh, Kepala DPMG Aceh, Kepala Biro Adpim Setda Aceh, perwakilan Fakultas Kedokteran Abulyatama, unsur Poltekkes Aceh, unsur Unicef, perwakilan SSGI.[]