Dalam Hitungan Jam Aba BUDI Menyusul Abu Kuta Krueng Menghadap Sang Khalik

Alm. Aba BUDI Lamno

PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Belum lagi hilang airmata duka akibat meninggalnya Abu Kuta Krueng tiba-tiba berita duka tentang wafatnya ulama kembali tersiar. Berita duka yang hanya terpaut sekitar tujuh jam mengabarkan berpulangnya Aba Asnawi (Aba BUDI Lamno). Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.

Baca: Abu Kuta Krueng Berpulang, Aceh Berduka Lagi

Seperti diberitakan, Abu Kuta Krueng berpulang pukul 04.30 WIB, Kamis, 13 Februari 2025 di RSUDZA Banda Aceh.

Hanya terpaut sekitar tujuh jam, tepatnya pukul 10.00 WIB, masyarakat Aceh kembali dikejutkan dengan berita wafatnya

Aba H. Asnawi yang lebih dikenal dengan panggilan Aba BUDI Lamno.

Aba BUDI Lamno wafat di Dayah Bahrul ‘Ulum Diniyah Islamiyah Masjid Janguet (BUDI MESJA), Desa Janguet, Kecamatan Indra Jaya, Lamno, Aceh Jaya, tempat di mana beliau mengabdikan hidupnya untuk pendidikan Islam.

Aba BUDI Lamno seangkatan dengan Waled Marzuki, yang kemudian menjadi Pimpinan LPI MUDI Mekar Al-Aziziyyah di Jakarta.

Pada akhir tahun 1968, Aba BUDI kembali ke Lamno dan menimba ilmu dari Abu H. Ibrahim Ishaq, yang lebih dikenal sebagai Abu BUDI Lamno.

Setelah menikah, beliau sempat menekuni dunia perdagangan untuk menopang kehidupan ekonomi keluarganya, sambil tetap mengajar di dayah tempatnya belajar.

Namun, setelah wafatnya Abu H. Ibrahim, para alumni dan santri mempercayakan kepemimpinan Dayah BUDI Masjid Janguet kepada Aba BUDI.

Sejak saat itu, Aba BUDI meninggalkan dunia usaha yang telah digelutinya selama 14 tahun dan mendedikasikan hidup sepenuhnya untuk pendidikan agama.

Di bawah kepemimpinannya, Dayah BUDI Masjid Janguet terus berkembang dan menjadi salah satu lembaga pendidikan Islam yang berpengaruh di kawasan Pantai Barat-Selatan Aceh.

Aba BUDI Lamno dikenal sebagai sosok ulama yang sederhana, bersahaja, dan memiliki komitmen tinggi terhadap pendidikan Islam serta pembinaan akhlak santri-santrinya.

Wafatnya beliau meninggalkan duka mendalam bagi para santri, alumni, serta masyarakat Aceh.[]