DAERAH  

Pidato Perdana Bupati Gayo Lues: Setiap ASN Wajib Miliki Kebun Kopi 1 Ha

Suhaidi

PORTALNUSA.com | GAYO LUES – Suhaidi, S.Pd., M.Si dalam pidato perdanya usai dilantik sebagai Bupati Gayo Lues oleh Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, Minggu, 16 Februari 2025 mengungkapkan sejumlah program prioritas yang akan dilaksanakannya.

“Salah satu program prioritas yang akan kami jalankan adalah pembangunan infrastruktur, khususnya untuk memperlancar akses antara Gayo Lues dan Aceh Tamiang,” kata Suhaidi.

Menurutnya, memperlancar akses antara Gayo Lues dan Aceh Tamiang merupakan janji politik yang mereka sampaikan saat kampanye.

“Alhamdulillah, doa masyarakat diijabah, dan kami akan segera merealisasikan janji tersebut,” kata Suhaidi.

Suhaidi juga menyoroti pentingnya pemanfaatan sumber daya alam di Gayo Lues untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Menurutnya, sekitar 27 persen dari luas wilayah Gayo Lues adalah lahan budidaya yang dapat dimanfaatkan untuk sektor pertanian.

Namun, sebagian besar wilayah Gayo Lues masih berupa hutan lindung yang tidak bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan.

“Program prioritas lainnya adalah mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam, khususnya dalam sektor pertanian. Kami akan fokus pada pengembangan kebun kopi, kakau, tembakau, dan jagung. Di tahun 2026, kami juga akan mewajibkan setiap ASN memiliki kebun kopi seluas 1 hektare,” ujarnya.

Pelat kendaraan Gayo Lues

Suhaidi juga menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, dengan memastikan bahwa setiap pegawai negeri sipil (PNS) di Gayo Lues menggunakan pelat nomor kendaraan yang sesuai dengan wilayah daerah setempat.

“Kami akan segera mengatur ini untuk memastikan pajak yang dibayarkan sesuai dengan daerahnya,” ujar Suhaidi.

Suhaidi juga memaparkan tantangan yang dihadapi Gayo Lues terkait dengan kondisi alam yang seringkali mengakibatkan bencana alam, seperti tanah longsor dan kerusakan jalan.

Ia mengusulkan agar UPT PUPR yang ada di Aceh Tenggara dapat dipindahkan ke Gayo Lues, mengingat panjangnya jalan provinsi di Gayo Lues yang lebih luas dibandingkan Aceh Tenggara.

Pemerintahan Suhaidi-Maliki juga akan fokus pada peningkatan sektor pertanian, khususnya pengembangan kebun kopi dan tanaman lain yang potensial.

Suhaidi berharap dengan program tersebut, Gayo Lues dapat menghasilkan produk pertanian yang berkualitas dan berdaya saing tinggi, yang pada gilirannya akan meningkatkan perekonomian daerah.[]