Illiza-Afdhal Jamu Makan Malam Peserta Raker PWI Aceh
PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Wakil Wali Kota Banda Aceh, Afdhal Khalilullah mewakili Wali Kota Illiza Sa’aduddin Djamal menjamu makan malam rombongan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh di Banda Aceh, Rabu, 23 April 2025.

Acara berlangsung hangat dan penuh keakraban, sekaligus menjadi momen mempererat sinergitas pemerintah kota dengan insan pers menjelang pelaksanaan Rapat Kerja (Raker) PWI Aceh yang akan digelar pada Kamis 24 April 2025.
Turut hadir dalam jamuan tersebut, para penasihat PWI Aceh, para ketua PWI dari kabupaten/kota se-Aceh, dan sejumlah pengurus PWI Aceh.
Sementara dari Pemko Banda Aceh selain Wakil Wali Kota yang mewakili Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal, ikut hadir para asisten, serta Kabag Prokopim Banda Aceh.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua PWI Aceh Nasir Nurdin menyampaikan, Raker PWI Aceh kali ini akan diawali dengan simposium ekonomi di Gedung Landmark BSI Aceh, Kamis 24 April 2025.
“Kami sangat berterima kasih telah dijamu makan malam, luar biasa. Setidaknya ini mengurangi sedikit beban pengeluaran panitia,” ujar Ketua PWI Aceh disambut tawa dan tepuk tangan peserta.
Dalam sambutannya, Nasir Nurdin menyampaikan kebanggaannya terhadap Kota Banda Aceh dan menegaskan peran strategis pers sebagai pengawas pembangunan.
“Fungsi pers itu adalah mata dan telinga rakyat. Kritik dan pengawasan adalah bentuk cinta pada daerah,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua PWI Aceh juga menyinggung wacana akan penutupan warung kopi (warkop) pada pukul 12 malam yang dirasa bisa memberatkan bagi masyarakat, khususnya pecandu kopi.
“Kalau bisa jangan jam 12 kalilah, kami pecandu kopi, susah juga,” celetuknya, disambut gelak tawa dan tepuk tangan hadirin.
Menanggapi itu, Wakil Wali Kota Banda Aceh, Afdhal Khalilullah menegaskan bahwa pihaknya tetap berkomitmen membangun Banda Aceh menjadi kota yang tertib namun tetap memperhatikan kebutuhan masyarakat.
Afdhal juga mengapresiasi perhatian dari PWI terhadap berbagai program Pemko Banda Aceh untuk kepentingan pembangunan dan perbaikan pusat ibu kota provinsi Aceh.
“PR kami memang banyak, termasuk soal kopi tadi. Tapi percayalah, kami ingin memperbaiki kota ini untuk semua. Kami tidak melarang aktivitas ekonomi, justru ingin menatanya lebih baik,” ungkap Afdhal.
Afdhal juga menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi sosial dan kehidupan masyarakat Kota Banda Aceh, terutama maraknya perempuan yang terjerumus dalam aktivitas yang tidak diinginkan.
Untuk itu, Pemko Banda Aceh bersama tim terus menggelar razia sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan moral untuk menciptakan Banda Aceh yang lebih sehat dan beradab terutama untuk penegakan syariat Islam.
Itu sebabnya, Afdhal sangat berharap PWI bersama jaringan media di jajarannya bisa terus menjadi mitra yang aktif memberikan masukan dan mengawal jalannya pemerintahan di bawah kepemimpinan Illiza Sa’aduddin Djamal dan Afdhal Khalilullah.
“Sekali lagi kami sangat berterima kasih. Mohon dukung kami untuk menata Kota Banda Aceh. Kami siap menerima kritik dan saran. Karena kami yakin yang baik pasti datang dari orang-orang baik,” tutupnya.
Jamuan malam ini menjadi simbol eratnya hubungan antara pemerintah dan pers, sekaligus menjadi harapan baru akan sinergi lebih baik untuk kemajuan Banda Aceh.[]