Jelang HKBP 2025, SMA 6 Banda Aceh Gelar Sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana

Kepala SMA 6 Banda Aceh, Khairul Razi memberikan pengarahan kepada siswanya pada acara sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), Kamis, 24 April 2025.(Dok Forum PRB Aceh)

PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Menyambut Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKBP)  2025, SMA 6 Banda Aceh di Lamjabat, Kecamatan Meuraxa melaksanakan sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).

Sosialisasi SPAB berlangsung Kamis, 24 April 2025 di sekolah tersebut. Kepala SMA 6 Banda Aceh Khairul Razi, S.Pd, M. Pd mengisahkan bencana dahsyat gempa dan tsunami pada 2004.

Gempa dan tsunami 2004 terjadi hari Minggu, ketika siswa dan guru berada di rumah masing-masing. Namun diakui Khairul, saat itu pengetahuan tentang bencana gempa dan dampak ikutannya sangat minim bahkan tidak ada sama sekali.

“Akibat kurangnya pengetahuan tentang kebencanaan, sangat banyak korban pada peristiwa tsunami 2004,” kata Khairul.

Beda halnya dengan masyarakat Kabupaten Seumulue yang bisa menghindar dari amuk tsunami karena mereka punya pengetahuan turun temurun tentang bencana.

Ketika terjadi gempa, mereka langsung beramai-ramai lari ke tempat tinggi hingga bisa terhin dari  maut.

“Nyanyian smong sudah diperdengarkan sejak anak masih dalam ayunan hingga melekat menjadi pengetahuan turun temurun tentang gempa besar yang bisa berakibat air laut naik,” ujar mantan Kepala SMA 1 Banda Aceh tersebut.


Menurut Khairul, sosialisasi SPAB sangat penting sebagai bagian dari menciptakan masyarakat maupun lembaga pendidikan tanggap dan tangguh menghadapi bencana.

Keberadaan lembaga yang konsen di kebencanaan, seperti Forum Pengurangan Risiko Bencana (Forum PRB) Aceh bisa menfasilitasi pelaksanaan sosialisasi SPAB sesuai Surat Edaran Dinas Pendidikan Aceh.

Kegiatan di SMA 6 berlangsung 3 hari (24,25 dan 26 April 2025) dimulai dengan sosialisasi SPAB, gladi dan pelaksanaan simulasi bencana gempa bumi dan tsunami, Sabtu 26 April 2025.

Ketua Forum PRB Aceh, Hasan Bangka menyampaikan pentingnya sosialisasi SPAB untuk menyadarkan warga sekolah dalam mengurangi risiko bencana di lingkungan sekolah.

Pencegahan dan kesiapsiagaan dengan cara menguatkan kapasitas melalui sosiasilsasi dan dilanjutkan dengan simulasi menjadi suatu keniscayaan untuk menciptakan masyarakat tanggap bencana.

“Simulasi gempa dan tsunami untuk menguji Standar Operasional Prosedur (SOP) guna melihat sejauh mana respons warga sekolah terhadap potensi bencana,” pungkas Hasan Bangka yang merupakan alummi Magister Ilmu Bencana Unsyiah.[]

 

Berikan Pendapat