Kisah Heroik Panglima Wahab, Mujahid Perintis Kemerdekaan Asal Aceh Besar

Makam Panglima Wahab di Gampong Leupung Bale Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar. (Foto MC Aceh Besar)

Laporan Portalnusa.com/Media Center Aceh Besar

SELASA, 27 Mei 2025, Tim Media Center Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Aceh Besar menjajaki situs sejarah Makam Panglima Wahab, Perintis Kemerdekaan RI asal Aceh Besar di Gampong Leupung Bale, Kecamatan Kuta Cot Glie.

Faisal Sani Akbar bin Ismail bin Abdul Wahab, salah seorang cucu Panglima Wahab, mengatakan, kakeknya yang merupakan pejuang perang sabil masih hidup hingga era Indonesia merdeka dan mendapat Piagam Tanda Kehormatan dan Bintang Jasa dari Presiden Republik Indonesia, Soekarno.

Atas jasa perjuangannya, Panglima Wahab dianugerahi tanda kehormatan Setya Lencana Perintis Pergerakan Kemerdekaan RI dengan No. SK MENSOS POL 3/V/74/PK.

“SK tersebut kini tertera di prasasti makam,” ujar Faisal.

Panglima Abdul Wahab yang lebih terkenal dengan panggilan Pang Hab merupakan pahlawan tiga zaman yang lahir tahun 1862 di Kampung Keumireu, Kecamatan Seulimuem (kini Kuta Cot Glie), Kabupaten Aceh Besar.

Ayahnya bernama Pang Ibrahim dikenal dengan sebutan Pang Him salah seorang pahlawan perang Aceh yang turut berjihad bersama Teungku Chik Muhammad Saman Tiro (Tgk Chik Di Tiro) yang syahid dalam peperangan.

Panglima Wahab bertempur bersama rakyat Aceh melawan kolonial Belanda menjelang masuk Jepang pada 1942. Salah satunya pertempuran Keumireu yang meletus di Seulimuem, Aceh Besar di bawah pimpinan A. Hasjmy, Teungku Hasballah Indrapuri, dan Ahmad Abdullah.

Menurut kisah, saat Pang Him syahid di medan perang, Abdul Wahab dijadikan anak angkat Panglima Polem Teuku Cut Banta, Panglima Sagoe/ Kaom XXII Mukim.

Setelah remaja, Abdul Wahab dilatih menjadi prajurit tentara dalam lingkungan Sagoe (Divisi) XXII Mukim dan berhasil menjadi seorang mujahid yang tangguh. Kemudian Pang Hab muda diangkat oleh Panglima Sri Muda Perkasa, Teungku Raja Kuala (putra dari Panglima Polem Sri Muda Perkasa Teuku Nyak Banta), Panglima Sagoe/Kaom XXII Mukim, menjadi salah seorang Ulee Balang (Komandan Batalion dari Sagoe/divisinya).

Karena jasa-jasanya kepada negara sebagai pahlawan tiga zaman, pada 17 Agustus 1961, Presiden Republik Indonesia, Soekarno, menganugerahkan piagam tanda kehormatan Setya Lencana Perintis Pergerakan Kemerdekaan untuk Pang Wahab.

Atas nama Presiden Republik Indonesia, pada 17 Agustus1961, Gubernur/Kepala Daerah istimewa Aceh, A. Hasjmy, menyerahkan Piagam Tanda Kehormatan dan menyematkan Bintang Tanda Jasa pada dada pahlawan tiga zaman, Pang Wahab Keumireu.

“Kakek kami meninggal tahun 1963 pada pada usia 101 tahun dimakamkan di Gampong Leupung Bale, Kecamatan Kuta Cot Glie,” ujar Faisal Sani menyiratkan semangat heroic sang kakek.[]

Berikan Pendapat