SAYA rindu aja mengutak-atik surat kabar yang pernah terbit di negara jiran Malaysia. Surat kabar yang dulu menjadi bacaan saya. Untuk menyebut salah satunya: “utusan melayu, kemudian jadi utusan malaysia.”
Utak-atik di era digital ini begitu simple-nya. Tarikan jemari di pencarian google, tuliskan akar kata yang dimaui lanjut enter dan tinggal pelototi semburan judul yang muncrat.
Lanjutannya arahkan cursor ke judul yang Anda mau…beres…
Nggak perlu amat kesempurnaan kalimat dalam pencarian itu. Yang perlu ada akar kata yang Anda mau. Ya… itulah era digitalisasi.
Selain “utusan melayu,” media tenar malaya lainnya ada “the malay” dan “daily mail.” Paling terkenal, dulunya, sangat prestisius, adalah “the strait time,” yang kini masih eksis tapi sudah beralih menjadi koran singapura usai pisah dari federasi.
Surat kabar di Malaysia dari dulu memang memakai bahasa inggris. Karena negara jiran itu bagian dari jajahan inggris. Hingga kini pun masih menjadi bagian dari negara persemakmuran.
Seperti juga kita di Indonesia dulunya punya media hebat “java bode.” Berbahasa belanda. Kan negara ini dulunya bagian dari netherland. Nederland Indies.
Media utusan malaysia maupun daily mail ternyata udah dead. Udah sakratul empat tahun silam. Di google saya hanya menemukan sisa kejayaan dua media itu dalam bentuk cuplikan logo. Nggak apa.. cukup untuk jadi kenangan.
Selanjutnya saya ingin tahu media malay yang masih eksis. Dan plas…,muncul di layar handhone saya media online “malaysia kini.”
Jargonnya “ news and views that matter”.
Media yang menyatakan misi beritanya untuk semua puak. Media yang memakai dua bahasa di logonya. Melayu dan inggris.
Saya telusuri beritanya satu per satu dalam ejaan yang khas malaysia. Campuran melayu-inggris. Asik juga bacanya.
Tambah asik ketika saya menemukan berita: Mahathir mendirikan partai baru. Singkatannya: putra. Kepanjangannya “partai bumiputera perkasa malaysia.”
Kata “perkasa” yang mengisi kata di partai itu sepertinya menjadi milik Mahathir. Perkasa kondisi fisiknya. Perkasa juga cengkeramannya dalam politik.
Wuaahhh…. gila. ternyata Mahathir Mohamad masih tergila-gila mendirikan partai. Di usianya yang kini memasuki tahun ke sembilan puluh delapan. Masih perkasa sesuai dengan nama partai barunya.
Padahal ia tahu dua tahun lagi usianya akan genap satu abad. Seratus tahun. Mudah-mudahan…. Amin…
Mahathir yang “perkasa” ini kelihatan akan fokus di perjuangan membela pribumi ini.
“Setelah saya berhenti sebagai perdana menteri yang pertama dulu pribumi kian miskin,” katanya di berbagai kesempatan belakangan ini. Itu yang jadi alasannya bikin partai perkasa.
Bikin partai yang dikomentari media online “ malaysia kini.” Untuk melanggengkan permusuhannya dengan anak asuhnya Anwar Ibrahim yang kini di posisi perdana menteri.
Anwar yang kini fokus di pembangunan ekonominya dan tak ingin bermusuhan dengan guru politiknya itu. Namun sesekali ia menyindir, tapi tidak mau menyebut nama.
Yang disindir yang merasa. “Buktikan kalau saya pernah menyalahgunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi saya,” ujar Mahathir khas jawaban seorang tua sentimental.
Maaf.. saya sedang tidak mengurus media dan perpolitikan di malaysia. Saya hanya ingin menulis tentang fenomena usia milik Mahathir. Yang semua orang sepakat sebagai “fenomena mahathir.”
Fenomena yang sama juga milik Emil Salim dan Haryono Suyono. Yang keduanya nggak bisa dibanding secara utuh dengan “perkasa mahathir.”
Dua mantan petinggi negeri ini memang masih cas di usia sembilan puluh tahun. Tapi mereka tidak cas di politik seperti Mahathir.
Emil Salim yang dulu mantan menteri di berbagai posisi. Begitu juga Harjono Sujono di posisi ketua bkkbn plus menteri di era soeharto.
Fenomena Mahathir ini pernah jadi perbincangan saya dengan seorang teman beberapa bulan lalu, Usai Mahathir memberi orasi di ulang tahun partai nasdem milik surya paloh.
Mahathir yang ketika naik panggung bertrap tiga menepis tangan seorang panitia. Tepisannya sebagai isyarat bahwa persendiannya masih kuat menopang beban tubuhnya.
Menopang tubuh di penuaan. Penuaan kronologis dan penuaan biologis. Yang untuk seorang Mahathir penuaan melambat.
Penuaan yang menurut ahli kesehatan sering dikaitkan dengan usia kronologis. Berdasarkan jumlah tahun yang telah berlalu sejak Anda lahir.
Lantas usia biologis? Jawabnya simple. Jika Anda memiliki fisik lebih muda ini akan dianggap sebagai usia biologis, terlepas dari berapa tahun yang dilalui sejak lahir.
Usia kronologis selalu menjadi angka yang mudah ditentukan. Sedangkan usia biologis Anda bergantung pada sejumlah variabel yang dapat berubah secara berkelanjutan.
Perbedaan antara keduanya bisa mengejutkan dan pasti layak untuk dieksplorasi lebih lanjut.
Usia kronologis Anda adalah jumlah waktu yang telah berlalu sejak Anda lahir hingga tanggal yang ditentukan.
Ini usia Anda dalam hal tahun, bulan, hari, dan seterusnya. Ini adalah cara utama orang menentukan usianya sekarang.
Sekaligus juga merupakan faktor risiko utama untuk penyakit kronis, kematian, dan segala gangguan fungsi tubuh, seperti pendengaran dan ingatan.
Ide dasar di balik penuaan biologis terjadi saat Anda secara bertahap mengakumulasi kerusakan pada berbagai sel dan jaringan dalam tubuh.
Ia juga dikenal sebagai usia fisiologis atau fungsional. Usia biologis berbeda dari usia kronologis karena mempertimbangkan sejumlah faktor selain hari dilahirkan.
Jumlah sebenarnya tergantung pada faktor perkembangan biologis dan fisiologis yang berbeda.
Meskipun usia kronologis merupakan faktor, Anda mungkin tidak memiliki usia biologis yang sama dengan usia kronologis.
Agaknya Mahathir termasuk pada kategori yang kedua. Agar ketuaan dan kepikunan tidak cepat datang sarannya begini: jangan berhenti beraktifitas.
“Ketika berhenti, kemampuan tubuh jadi menurun dan lemah, dan jadi pikun”. Otot-otot Anda, bila tidak digunakan dan dilatih akan lemah. Bahkan tidak bisa membawa beban tubuh sendiri.
Begitu juga dengan otak. Seperti otot, bila tidak digunakan, jadi tidak bisa berfikir dan menyelesaikan masalah, tidak bisa menulis sehingga kemampuan kognitif mundur dan pikun. Jadi selalulah aktif.
Mahathir memang pantas memberi nasehat tentang usia ini. Ia kan seorang dokter. Dokter yang memilih jalan politik.
Yang pasti, tanpa nasihat mahathir kita pun tahu proses penuaan adalah hal lumrah.
Semua orang akan mengalami. Ketika Anda melewati usia tiga puluhan, bentuk, komposisi, dan fungsi organ-organ dalam tubuh akan mulai mengalami penurunan.
Tidak semua orang mengalami penuaan dalam kecepatan yang sama. Jika seseorang mengalami proses penuaan yang lebih cepat, maka usia biologisnya akan lebih besar daripada usia kronologisnya.
Perubahan yang terjadi di dalam tubuh menurunnya massa otot, meningkatnya komposisi lemak, menurunnya metabolisme, penurunan frekuensi denyut jantung, penurunan massa tulang.
Terus berlanjut terjadi peningkatan tekanan darah, berkurangnya kelenturan otot, menurunnya kapasitas oksigen paru-paru, serta penurunan fungsi motorik dan koordinasi.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi penuaan. Namun pada dasarnya, proses tersebut dipercepat oleh proses inflamasi atau peradangan di dalam tubuh.
Penelitian menunjukkan bahwa kecepatan proses penuaan ditentukan oleh genetik Sisanya tergantung dari pola hidup Anda sehari-hari.
Kembali ke fenomena Mahathir yang masih mampu bersepeda sehat, berjalan masih kokoh dan tegak, pikirannya masih tajam.
Matanya-pun masih awas. Banyak orang bertanya kok bisa? Apa resepnya? Melalui beragam video Mahatir tidak pelit untuk membeberkan rahasia bugarnya di usia super lansia.
Apa resepnya?
Dalam salah satu videonya Mahathir menyampaikan: Jaga makanan. Jangan makan terlalu kenyang. Jika mendapatkan makanan enak, stop jangan menambah atau konsumsi berlebih, hentikan.
Makanan bisa merusak kesehatan. Jaga jangan sampai kegemukan. Mahathir mengingatkan, kegemukan sumber penyakit tidak menular.
Perbanyak makan sayur dan buah-buahan. Kurangi daging, makanan berlemak, makanan mengandung gula, garam berlebih, dan yang ini mungkin terasa berat bagi banyak orang– gorengan.
Kondisi tubuh perlu dijaga, perlu olahraga teratur. Terus aktif. Jangan berhenti beraktifitas – keep moving.
Meskipun begitu, Mahathir pernah mengalami serangan jantung, namun tertolong dan sehat kembali. Setelah itu, serius dengan upaya menjaga kesehatannya dan menerapkan gaya hidup sehat.
Mahatir dilahirkan di negara bagian Kedah, tepatnya di kota kecil Alor Setar.
Saya sempat mencari jejak Mahathir di kota tersebut, dekat dengan pulau wisata Langkawi island, di bagian utara Malaysa.
Pendidikan formalnya dilalui di fakultas kedokteran, di King Edward College of Medicine. Kini menjadi bagian dari National University of Singapore. ia memang seorang politisi berlatar belakang dokter.
Sebagai catatan Mahathir pernah dicatat di guinnes book menjadi pemimpin pemerintahan tertua di dunia.
Hidup tidaklah lama, kata Mahathir, maka yang perlu diperhatikan seberapa besar dan baik kontribusi kita kepada masyarakat lain, bukan hanya pencapaian prestasi individual semata.
Belajar dari Mahathir, yang terus bergerak, bekerja, tidak mengenal pensiun, maka layak disimak.
Kualitas hidup perlu dijaga, untuk bisa terus prima, untuk hidup panjang umur yang sehat dan bugar, namun juga produktif sepanjang hayat.
Ya… saya juga ingin seperti Mahathir. Tapi masih di pertengahan kepala tujuh.. tidak Mahathir yang politikus… Mahathir yang rajin membaca dan menulis…yahh….[]
- Darmansyah adalah wartawan senior, penulis “Kolom Bang Darman”