Masih Misterius, Penyebab Tewasnya Pemuda Asal Jambi di Kamar Kos di Banda Aceh
PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Penemuan mayat Muhammad Afdal (25), pemuda asal Kecamatan Sungai Bungkal, Kabupaten Sungai Penuh, Provinsi Jambi masih menyisakan misteri menyangkut penyebab kematiannya.
Afdal ditemukan dalam kondisi yang diyakini sudah meninggal di atas tempat tidur kamar kos-nya di Gampong Ie Masen Kayee Adang, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, Minggu malam, 10 Agustus 2025.
Kapolresta Banda Aceh, Kombes Joko Heri Purwaono melalui Kapolsek Syiah Kuala, Iptu Cut Laila Surya mengatakan korban diketahui baru saja lulus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kantor BPKP Aceh.
“Benar korban merupakan warga Jambi dan baru saja lulus PNS di Kantor BPKP,” kata Kapolsek Syiah Kuala, sebagaimana dikutip Portalnusa.com dari waspadaaceh.com, Senin, 11 Agustus 2025.
Penemuan mayat tersebut diketahui pertama kali oleh Teuku Raja Andika selaku pemilik kos dari anak kos lainnya.
Pasalnya, para penghuni kos lainnya sudah beberapa kali mengetuk pintu kamar korban namun tak kunjung mendapat respon.
Saat itu Teuku Raja mengaku sedang berada di Mata Ie, dan meminta anak kos lainnya untuk menunggu.
“Setiba di kos-kosan, saksi mencoba untuk membuka pintu, akan tetapi tidak bisa dibuka dikarenakan ada kunci di dalam kamar,” jelasnya.
Saksi kemudian mencoba naik dari atas ventilasi pintu menggunakan tangga untuk masuk ke kamar korban guna membuka pintu dari arah dalam. Di dalam kamar didapati korban dalam posisi terbaring di atas tempat tidur, antara bernafas atau tidak.
“Mereka juga mendapati kondisi tubuh korban sudah dalam keadaan dingin. Mereka kemudian langsung melaporkan temuan itu ke kepala dusun guna dilanjutkan ke Bhabinkamtibmas,” ujarnya.
Usai menerima informasi tersebut, pihaknya kemudian langsung melakukan oleh Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi kejadian.
Terlihat di dalam kamar terdapat beberapa barang milik korban yang berada di atas tempat tidur. Namun tidak ada barang yang mencurigakan.
Sekitar pukul 23.50 WIB, jenazah korban dievakuasi ke RSUZA guna pemeriksaan lebih lanjut.
“Menurut keterangan dari dokter forensik Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin Banda Aceh, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” tutupnya. []