Aktivis Dayah Ajak Santri dan Masyarakat Ramaikan Pelantikan Abu Paya Pasi sebagai Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman

Mualem bersama Abu Paya Pasi. (Foto Humas Pemerintah Aceh)

PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Aktivis Dayah Aceh, Dr. Teuku Zulkhairi mengajak santri dan masyarakat Aceh untuk memenuhi undangan Gubernur Aceh, H. Muzakkir Manaf (Mualem) pada pelantikan Abu Paya Pasi (Tgk. H. Muhammad Ali) sebagai Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.

Pelantikan tersebut dijadwalkan Rabu, 13 Agustus 2025, setelah shalat Ashar, di Masjid Raya Baiturrahman, ikon kebanggaan masyarakat Aceh yang sarat nilai sejarah dan kemuliaan.

Zulkhairi yang merupakan Sekretaris Jenderal Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) menyampaikan bahwa ajakan ini sejalan dengan undangan resmi Gubernur Aceh yang menginginkan kehadiran masyarakat Aceh dalam pelantikan tersebut.

“Abu Paya Pasi adalah sosok ulama kharismatik Aceh yang telah lama mengabdikan hidupnya untuk pendidikan agama, dakwah, dan pembinaan umat. Pelantikan beliau sebagai Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman adalah momen bersejarah yang patut kita ramaikan, sebagai bentuk dukungan dan penghormatan kepada ulama,” ujar Dr. Zulkhairi, dalam siaran pers-nya yang diterima media ini, Selasa malam, 12 Agustus 2025.

Kita harapkan para santri yang berada di Banda Aceh dan Aceh Besar khususnya serta masyarakat Aceh umumnya dapat meramaikan acara ini, kata akademisi UIN Ar-Raniry Banda Aceh ini.

Selain itu, lanjut Zulkhairi, selain menghadiri prosesi pelantikan, jamaah yang hadir juga dapat melaksanakan salat berjamaah di Masjid Raya Baiturrahman. Hal ini diharapkan menjadi momentum mempererat ukhuwah Islamiyah sekaligus memakmurkan masjid yang menjadi simbol spiritual dan kebanggaan masyarakat Aceh.

Menurut Dr. Zulkhairi yang juga Humas Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), pelantikan ini tentu dapat dilihat sebagai awal dari pengabdian seorang ulama yang akan memimpin shalat, menyampaikan khutbah, dan membimbing masyarakat Aceh dari masjid yang memiliki nilai sejarah tinggi dan kebanggaan masyarakat Aceh ini. Jadi bukan hanya perihal seremoni serah tugas.

“Marilah kita bersama-sama menghadiri acara ini dengan penuh semangat, membawa santri, keluarga, dan masyarakat sekitar. Kehadiran kita adalah wujud kebersamaan umat dalam memuliakan ulama dan masjid kebanggaan Aceh,” pungkasnya.[]

 

Berikan Pendapat