MPD Pidie dan Aceh Besar Bahas Virus Game Online dan Bullying di Dunia Pendidikan
PORTALNUSA.com I PIDIE – Kepala Sekretariat Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kabupaten Pidie, Jamaluddin menyambangi Sekretariat MPD Aceh Besar, Kamis, 9 Oktober 2025.
Kunjungan Jamaluddin ke Sekretariat MPD Aceh Besar untuk menjalin kerja sama berbagai informasi seputar dunia pendidikan termasuk kasus bullying dan kecanduan gadget berbasis game di kalangan peserta didik.
“Ini merupakan kunjungan balasan untuk terus menjalin kerja sama berbagai program unggulan pada sekretariat masing-masing terutama arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang sesuai dengan visi dan misi kepala daerah/wakil kepala daerah masing-masing,” kata Jamaluddin.
Dijelaskannya, beberapa program unggulan dalam bidang pendidikan dapat diadopsi dalam penyelesaian masalah dengan berbasis hukum atau qanun.
Misalnya, bullying yang kerap terjadi di berbagai instansi pendidikan baik sekolah berbasis boarding school maupun lainnya.
“Dengan adanya saling tukar informasi maka penanganan kasus bullying dapat menjadi masukan dalam penanganan permasalahan secara bijaksana,” ujar Jamaluddin.
Selain itu, tak bisa pula dianggap sepele kasus ternodanya dunia pendidikan oleh virus game online dengan media smartphone.
“Akibat kecanduan game online ada siswa yang memilih mangkir dari jam belajar,” ungkap Jamaluddin.
Menyikapi berbagai kasus tersebut, dituntut peran maksimal MPD mencari formulasi pola penanganan yang tepat dan bijaksana.
“Jika diperlukan, 23 MPD Kabupaten/Kota di Aceh dapat memberikan masukan agar persoalan kecanduan gadget membuahkan format payung hukum penanganannya,” kata Kepala Sekretariat MPD Pidie.
Berbagai upaya yang dilakukan diharapkan bisa mendorong Pemerintah Aceh untuk memikirkan persoalan kecanduan game di kalangan siswa sebagai generasi bangsa.
Aceh Besar sambut baik
Kepala MPD Aceh Besar, Ramzi SAg menyambut hangat kedatangan Kepala Sekretariat MPD Pidie, Jamaluddin.
Dalam pertemuan singkat itu Ramzi berharap agar dua kabupaten bertentangga itu dapat terus menjalin kerja sama yang baik dalam penanganan problem sulving dalam dunia pendidikan.
“Beragam persoalan pendidikan terus mengemuka sehingga membutuhkan penanganan secara maksimal lewat kalaborasi yang baik,” kata Ramzi.[]