Ceramah Subuh di Masjid Baitul Mukmin Pidie, Ustaz Masrul Bahas Ibadah Tidur

Ustaz Masrul Aidi. (Foto Idris Ismail/Portalnusa.com)

PORTALNUSA.com I PIDIE – Pimpinan Dayah Babul Maghfirah Cot Keueng, Aceh Besar, Ustaz Masrul Aidi, Lc, MA, mengisi ceramah subuh di Masjid Baitul Mukmin, Kemukiman Krueng Dayah, Kecamatan Peukan Baro, Pidie, Sabtu, 11 Oktober 2025.

Ceramah subuh yang menghadirkan Ustaz Masrul Aidi diselenggarakan oleh Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) Kabupaten Pidie.

Dalam tausiahnya, Ustaz Masrul membahas ibadah lewat tidur. Tidur merupakan bagian dari kematian.  Di mana saat tertidur aktivitas saraf kesadaran menjadi tak berfungsi.

“Maka salah satu ibadah secara tak langsung adalah tidur. Jadi, tidur itu bagian dari istirahat dari segala kelemahan kerja fisik dan jiwa sehingga membutuhkan masa rehat atau tidur dalam limit waktu tertentu,” ujarnya di hadapan ratusna jamaah.

Katanya, ketika di Bulan Suci Ramadhan tidur menjadi standar dalam ibadah. Apalagi sejak semalam suntuk kebanyakan orang-orang melakukan ibadah secara full baik ibadah qiamullail atau taraweh hingga tadarus.

“Maka di siang hari dibutuhkan waktu rebahan dalam ‘cas baterai’ fisik dan jiwa untuk memperoleh kesegaran,” katanya.

Menurut Ustas Masrul, dampak pengaruh konsumsi makanan secara berlebihan memudahkan kerja saraf menjadu lemah.

Dalam hadih maja disebutkan, “bu sikai ie sikai ngop jantong gadoh akai.”

Karenanya, lanjut ulama muda tersebut, carilah kehidupan yang senantiasa mematikan jiwa dalam ketaatan kepada Allah SWT lewat jalan yang diridhai-Nya.

Di antaranya, shalat secara khusus, baik yang wajib secara berjamaah dan yang sunat, mencari nafkah yang halal, mengikuti pengajian, kontinyu berzikir serta bershalawat.

Satu kisah tidur yang menjadi ibadah adalah tidurnya para tujuh wali Allah, Ashabul Kahfi yang tidur 350 tahun dalam gua sejenak setelah mempertahankan keimanan dari raja yang zalim.

Jadikan tidur yang berkualitas untuk meningkatkan ibadah. Sebagaimana Baginda Rasulullah Muhammad SAW tidur lebih awal setelah shalat isya dan bangun di sepertiga malam untuk beribadah.

“Rasulullah itu sebagai ‘abdan syakura’ atau hamba yang pandai bersyukur,” demikian Ustaz Masrul Aidi.[]

Berikan Pendapat