PLN Ingkar Janji, Krisis Listrik Aceh Tak Kunjung Usai

Warga memadati warung kopi di Calang, Aceh Jaya, untuk mengisi daya ponsel dan bertahan beraktivitas di tengah pemadaman listrik yang belum pulih, Senin malam 16 Desember 2025.(Foto: Portalnusa.com/Sams)

PORTALNUSA.com | CALANG – Ketidakmampuan PT PLN (Persero) memenuhi janji pemulihan listrik di Aceh kian terang-benderang.

Target penyalaan penuh yang sebelumnya dijanjikan pada 14 Desember 2025 kembali meleset. Hingga Senin malam 16 Desember 2025, aliran listrik di sejumlah wilayah masih padam atau tidak stabil, memicu kemarahan publik.

PLN dinilai gagal menunjukkan kepemimpinan krisis dalam situasi pascabencana. Pernyataan manajemen yang berubah-ubah tanpa kejelasan teknis dianggap sebagai bentuk pembiaran informasi dan pengabaian hak masyarakat atas layanan dasar.

“Janji PLN sudah lewat, tapi listrik tetap tidak normal. Ini bukan sekadar gangguan teknis, tapi kegagalan menyampaikan fakta kepada publik,” ujar Faisal, warga Aceh Jaya.

Kemarahan warga memuncak setelah listrik sempat dinyalakan pada Minggu malam sekitar pukul 21.30 WIB, namun kembali padam keesokan harinya. Pola padam-nyala tanpa penjelasan resmi dinilai sebagai tindakan yang mempermainkan psikologis masyarakat di tengah kondisi darurat.

“Ini bukan pemulihan, tapi ilusi pemulihan. Malam hidup, pagi mati lagi,” tegas Iswadi, warga Kecamatan Panga.

Hingga kini, PLN belum memberikan keterangan resmi yang tegas terkait batas waktu pemulihan total. Alasan klasik soal “kebijakan pusat” terus dikemukakan, tanpa disertai peta kerja yang transparan dan terukur. Situasi ini memperlihatkan lemahnya koordinasi dan minimnya tanggung jawab komunikasi publik.

Padahal, Aceh tidak termasuk wilayah dengan status darurat bencana nasional. Namun faktanya, pemadaman berkepanjangan justru melumpuhkan aktivitas ekonomi, mengganggu layanan kesehatan dan pemerintahan, serta meningkatkan risiko keselamatan warga.

Masyarakat mendesak PLN menghentikan praktik janji tanpa kepastian dan segera membuka informasi secara jujur. Tanpa transparansi dan tenggat waktu yang jelas, krisis listrik di Aceh dinilai bukan lagi persoalan alam, melainkan cermin buruk tata kelola layanan publik.[]

Warga memadati warung kopi di Calang, Aceh Jaya, untuk mengisi daya ponsel dan bertahan beraktivitas di tengah pemadaman listrik yang belum pulih, Senin malam 16 Desember 2025.(Foto: Portalnusa.com/Sams)

Berikan Pendapat

Copyright © 2025. Portalnusa.com – All rights reserved