Awas! Ada Gas Mematikan di Lereng Burni Telong
PORTALNUSA.com | REDELONG – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral resmi meningkatkan aktivitas Gunung Burni Telong dari Level II (Waspada) menjadi Level III atau Status Siaga.
Baca: Ini Titik Evakuasi Masyarakat dari Zona Bahaya Gunung Burni Telong
Keputusan ini menyusul peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan di gunung api setinggi 2.624 mdpl tersebut sejak Selasa malam, 30 Desember 2025.
Badan Geologi mengeluarkan larangan keras bagi para pendaki, wisatawan, maupun masyarakat setempat untuk mendekati area kawah dalam radius 4 kilometer.
Pihak berwenang juga menyoroti bahaya hembusan gas solfatara dan fumarol yang sering muncul di lereng gunung.
Baca: Burni Telong; Mewaspadai Geliat si ‘Menyala’
Gas-gas tersebut dapat mencapai konsentrasi mematikan, terutama saat cuaca mendung atau hujan, karena udara yang lembap memerangkap gas di permukaan tanah.
Oleh karena itu, masyarakat tidak hanya dilarang mendaki, tetapi juga diminta menjauhi area lubang gas demi keselamatan.
Lonjakan kegempaan
Kepala Badan Geologi, Lana Saria, menjelaskan bahwa rekaman instrumental menunjukkan lonjakan kegempaan yang drastis.
Antara pukul 20.43 WIB hingga 22.45 WIB, petugas mencatat tujuh kali gempa terasa yang berpusat hanya 5 kilometer di sebelah barat daya puncak.
Getaran ini segera memicu pergerakan magma yang lebih intensif di perut gunung.
Hingga pukul 22.45 WIB, instrumen di Pos Pengamatan merekam 14 kali Gempa Vulkanik Dalam (VA), 7 kali Gempa Vulkanik Dangkal (VB), serta beberapa gempa tektonik.
Data ini menunjukkan bahwa suplai magma kini berada pada posisi yang semakin dangkal dan sangat sensitif terhadap gangguan tektonik di sekitar wilayah Kabupaten Bener Meriah.
Badan Geologi memperingatkan kemungkinan terjadinya erupsi freatik yang tidak diawali dengan tanda-tanda kegempaan yang lama.
Saat ini, petugas di Pos Pengamatan Desa Serule Kayu terus bersiaga memantau kondisi fisik gunung secara nonstop.
Meski Gunung Burni Telong Siaga Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak termakan isu hoaks, dan selalu mengikuti arahan resmi dari PVMBG atau BPBD setempat agar terhindar dari ancaman bencana.(Portalnusa.com/wen)




