PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Kadisdik Aceh mengapresiasi persentase tinggi kelulusan peserta didik di Aceh dalam menembus Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).
“Apa yang kita capai hari ini bukan sulap tapi hasil kerja keras seluruh guru, tenaga kependidikan dan para pengawas,” kata Kadisdik Aceh, Alhudri yang kini juga sebagai Pj Bupati Gayo Lues.
Menurut Alhudri, sebagaimana dikutip Muksalmina selaku Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan Disdik Aceh, jika hari ini Aceh tercatat sebagai daerah yang memiliki tingkat kelulusan masuk perguruan tinggi tertinggi, semua adalah berkat kesungguhan dan keinginan untuk mewujudkan pendidikan di daerah ini menjadi lebih baik dari hari ke hari.
Tahun ini, kata Muksalmina, persentase kelulusan pelajar Aceh ke perguruan tinggi negeri mencapai 41 persen. Dari total 16.550 orang, jumlah siswa yang lolos mencapai 6.734.
Angka ini, katanya, jauh di atas Sulawesi Selatan yang diikuti oleh 33.212 peserta (33 persen), Jawa Timur 112.421 peserta (32 persen) dan Sumatera Utara 55.638 peserta (32 persen).
Muksalmina mengatakan peningkatan pelajar Aceh masuk ke perguruan tinggi negeri juga meningkat dari jalur undangan. Bahkan dalam tiga tahun terakhir, sejak 2021, jumlah pelajar Aceh yang lolos tes masuk perguruan tinggi negeri berada di posisi 10 besar.
Dinas Pendidikan Aceh, kata Muksalmina, dalam dua tahun terakhir, mengupayakan sejumlah strategi untuk mencapai hal ini. Termasuk dengan memetakan potensi anak untuk mencocokkan minat dengan jurusan yang mereka pilih sejak kelas dua SMA.
Seluruh pelajar, lanjut Muksalmina, didampingi para konseling untuk memilih jurusan yang tepat.
Tidak hanya mempersiapkan pilihan, pelajar tingkat akhir juga mengikuti sejumlah try out yang digelar berkala. Lewat try out, kerja sama Dinas Pendidikan Aceh dan organisasi guru, siswa memahami teknik tes masuk perguruan tinggi sehingga mereka tidak kagok lagi menjawab soal yang disodorkan saat ujian berlangsung.
Selain mempersiapkan pelajar untuk menjalani tes, Dinas Pendidikan Aceh juga berupaya meningkatkan kemampuan literasi dan orasi para guru dan tenaga kependidikan.
“Pencapaian pelajar Aceh secara nasional hari ini adalah jawaban dari semua kerja keras tersebut,” ujar Muksalmina.
Dia juga menjelaskan, pendidikan itu bukan tentang angka. Karena yang jauh lebih penting dari urusan angka ini adalah upaya mempersiapkan generasi Aceh yang mandiri.
“Angka-angka itu adalah motivasi untuk kita lebih berbenah demi peningkatan kualitas pelajar di Aceh,” pungkas Muksalmina. []