SEORANG perempuan terlihat bergegas mendekat dan menyalami Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto, S.STP, MM yang sedang melihat puing-puing kebakaran deretan kios di Gampong Cot Malem, Kecamatan Blang Bintang, Rabu siang, 28 Juni 2023.
“Ini kedai saya Pak, habis semua terbakar,” ujar perempuan bernama Martini (39) sambil menunjuk ke salah satu kios yang tinggal puing. Tolong bantu saya, Pak,” lanjut perempuan beranak tiga tersebut—dua di antaranya cacat—sambil berusaha menahan kesedihan. Harapan serupa juga disampaikannya kepada Portalnusa.com yang merekam kepiluan korban.
Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto mengatakan bisa merasakan kesedihan korban apalagi musibah itu terjadi menjelang Hari Raya Idul Adha.
“Tak ada kata terbaik yang bisa saya sampaikan kecuali sabar dan tawakkal menghadapi musibah ini. Semua pasti ada hikmahnya,” ujar Muhammad Iswanto menanggapi laporan Martini dan korban lainnya.
Berita terkait: Pj Bupati Aceh Besar Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran Cot Malem
Kadis Sosial Kabupaten Aceh Besar, Bahrul Jamil, S.Sos, M.Si yang mendampingi Pj Bupati Aceh Besar mengatakan, khusus untuk Martini, pada 2021 Pemkab Aceh Besar melalui Dinas Sosial pernah membantu modal usaha.
Sehari-harinya Martini berjualan kelontong di kios tersebut. Selain itu dia juga membuat kueh yang dititipkan di warung-warung. Martini bersama suaminya, Hasbi (45) dan tiga anaknya tinggal di rumah yang tak jauh dari kios tempat mereka jualan.
Begitulah, sekitar pukul 08.45 WIB, Rabu, 28 Juni 2023, ketika masyarakat Aceh sedang melaksanakan tradisi meugang, tiba-tiba muncul kepanikan di jalan utama sekitar Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, tepatnya di Gampong Cot Malem.
Kobaran api tiba-tiba terlihat di ujung barat deretan kios. Dengan cepat api membakar bangunan kios berkonstruksi kayu yang berjejer sebanyak delapan pintu, termasuk milik Martini.
“Ya, api terlihat pertama sekali dari ujung sana. Ketika pemadam tiba, hampir semua bangunan sudah musnah. Tak ada apa pun yang bisa diselamatkan,” ujar para korban, termasuk Martini.
Menanggapi harapan Martini agar pemerintah segera membantu mereka supaya bisa kembali berusaha, menurut Kadis Sosial Aceh Besar pemerintah tentu saja tak tinggal diam, namun semua harus sesuai mekanisme dan ketentuan yang berlaku.
“Seperti yang dihadapi Bu Martini yang pernah kita bantu ternyata kini usahanya terbakar dan musnah, diharapkan tetap tabah. Mudah-mudahan bisa kita bantu lagi,” ujar Bahrul Jamil.[]