Laporan Saiful Alam, Aceh Tamiang
PORTALNUSA.com | ACEH TAMIANG – Bendera Bintang Bulan yang dilaporkan sempat berkibar pada peringatan Milad ke-47 GAM di Aceh Tamiang, Senin 4 Desember 2023 dibantah oleh Ketua KPA Wilayah Tamiang, Tgk Ishak yang lebih dikenal dengan panggilan Kureng.
“Tidak ada itu pengibaran Bendera Bintang Bulan. Itu memang sudah komitmen kami tidak mengibarkan bendera Bintang Bulan pada peringatan Milad GAM di Aceh Tamiang,” kata Kureng meluruskan isu yang sempat berkembang.
Menurut Kureng, kegiatan yang dilaksanakan oleh Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Teumieng tersebut diisi dengan zikir aruwah syuhada, shalawat badar, tablig akbar serta santunan anak yatim dipusatkan di Meunasah Babul Muttaqim Kampung Seuneubok Dalam Upah, Kecamatan Bendahara.
Amatan Portalnusa.com, kegiatan diawali pembacaan ayat suci Alquran dilanjutkan shalawat badar dan pemberian santunan kepada anak yatim dan zikir aruwah syuhada diakhiri dengan tablig Akbar oleh Abah Zen dari Dayah Sarah Teubee, Aceh Timur.
Sebelumnya, Ketua KPA Wilayah Teumieng, Ishak membacakan sambutan Paduka Yang Mulia Wali Nanggroe Aceh Teungku Malik Mahmud Al-Haytar.
Menurut Wali Nanggroe sebagaimana disampaikan Kureng, perjuangan rakyat Aceh sangatlah panjang, dimulai dari menghadapi agresi Belanda pada tahun 1873, Jepang pada 1942-1945, DI/TII 1953-1960 dan konflik bersenjata dengan Pemerintah Republik Indonesia selama 29 tahun dimulai 1976 dan berakhir 2005 dengan nota kesepahaman perdamaian pada 15 Agustus 2005 di Helsinki, Finlandia.
“Milad GAM ke-47 ini mengusung tema Terus Melangkah, Menjemput Cita-cita,” sebut Kureng.
Kureng menambahkan, beberapa bulan ke depan setelah pileg, akan berhadapan dengan pemilihan kepala daerah (pilkada) yang tentunya Partai Aceh juga mengusung kandidatnya, baik untuk bupati/wakil bupati, wali kota/wakil wali kota maupun gubernur/wakil gubernur.
Ditegaskan kepada anggota KPA seluruh Aceh, kepengurusan Partai Aceh serta seluruh underbow (MUNA, Putroe Aceh, Inong Balee, Muda Seudang Aceh dan JASA) agar tetap menjadi bangsa yang besar yang dapat berdiri sendiri.
“Atas dasar tujuan dan cita-cita dari leluhur kita, kita tidak boleh menjadi bangsa miskin dan bodoh, yang hanya bisa menghabiskan hasil dan kandungan alam secara menyeluruh, kita harus terus belajar dan berjuang,” begitu antara lain penegasan Wali Nanggroe sebagaimana dibacakan Ishak.
Peringatan Milad ke-47 GAM di Aceh Tamiang dihadiri petinggi jajaran KPA/PA, anggota DPRK Aceh Tamiang dari Partai Aceh dan juga caleg DPRA dan DPRK dari Partai Aceh.[]