Prihatin, Sejumlah Jembatan di Jalur Strategis Simeulue Rusak Parah

Beginilah kondisi jembatan di Desa Langi, Kecamatan Alafan, Kabupaten Simeulue yang hancur total sehingga sangat mengganggu aktivitas masyarakat. Hingga saat ini jembatan di jalur strategis itu belum ditangani termasuk penanganan darurat.(Foto kiriman Firnalis)

Laporan Firnalis, Ketua PWI Simeulue

PORTALNUSA.com | SINABANG – Sejumlah jembatan di jalur strategis dalam wilayah Kabupaten Simeulue rusak parah akibat berbagai faktor.



Data yang dihimpun Portalnusa.com, hingga saat ini setidaknya ada tiga jembatan utama pada jalur strategis yang kondisinya sangat memprihatinkan.

Ketiga jembatan itu masing-masing berlokasi di Desa Sigulai, Kecamatan Simeulue Barat; Desa Langi, Kecamatan Alafan; dan Desa Lala Bahagia, Kecamatan Salang.

Jembatan di Desa Sigulai kondisinya semakin mengkhawatirkan. Sebagian besar sumuran dan bahu jembatan rusak dan berlubang.

Dua jembatan lainnya di Kabupaten Simeulue, yaitu jembatan di Desa Sigulai, Kecamatan Simeulue Barat dan jembatan Desa Lala Bahagia, Kecamatan Salang rusak parah namun belum ada tanda-tanda untuk diperbaiki. (Foto kiriman Firnalis)

“Lantai jembatan juga sudah retak, bisa roboh sewaktu-waktu,” kata Mashar Udin, seorang warga setempat.

Kemudian, jembatan di Desa Langi juga tak kalah memprihatinkan. Badan jembatan roboh ke sungai, dan kini hanya dapat dilewati menggunakan kayu sebagai jembatan darurat.

Selain tiga jembatan yang rusak parah, ada dua jembatan lainnya yang juga hancur namun sudah ditangani secara darurat, yaitu jembatan Amaiteng Mulia dan Kuala Makmur di Kecamatan Simeulue Timur.

Kepala Dinas PUPR Simeulue, Zulfatah kepada Portalnusa.com mengaku telah melaporkan kondisi itu ke Pemerintah Aceh. Laporan sudah ditanggapi dan akan dimasukkan pada program perbaikan tahun 2024.

Untuk sementara, kata Zulfatah, pihaknya hanya bisa mengimbau masyarakat berhati-hati saat melintas di jembatan rusak itu terutama kendaraan dengan beban berat.

“Kita berharap perbaikan jembatan bisa dilakukan secepat mungkin supaya masyarakat bisa beraktivitas secara normal termasuk konektivitas antar-desa,” demikian Kadis PUPR Simeulue.[]