Meninggal di Jakarta, Pemerintah Aceh Pulangkan Balita Usia 1,5 Tahun ke Aceh Barat

Orangtua dan anggota keluarga balita 1,5 tahun yang meninggal dunia di RSCM Jakarta bersiap-siap untuk pemulangan jenazah ke Aceh, 29 Januari 2024. Pemulangan dengan pesawat Garuda difasilitasi Pemerintah Aceh melalui BPPA. (Foto Humas BPPA)

PORTALNUSA.com | JAKARTA – Pemerintah Aceh melalui Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) kembali memfasilitasi pemulangan jenazah ke kampung asal di Aceh.

Jenazah yang dipulangkan kali ini adalah balita 1,5 tahun, dari Suak Ribee, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat.

Almarhumah adalah Alesha Hanifa Almahyra meninggal di Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkisomo (RSCM) Jakarta, 29 Januari 2024.

Jenazahnya dipulangkan melalui Bandara Soekarno Hatta, 29 Januari 2024 pukul 07.30 WIB.

Sebelum akhirnya meninggal dunia, Alhesa telah menjalani perawatan selama tiga minggu di RSCM.

Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) Akkar Arafat SSTP, MSi mengatakan jenazah diterbangkan sekitar pukul 07.30 WIB dengan tujuan Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar dengan maskapai Garuda Indonesia (GA140).

“Jenazah Alhesa didampingi langsung oleh ibunya Siti Maryam,” kata Akkar.

Akkar menjelaskan, informasi duka tersebut awal mulanya diterima dirinya melalui anggota Yayasan Darah untuk Aceh Nurjanah Husen di Jakarta.

“Di mana Bu Nurjanah menghubungi kita memberikan kabar meninggalnya adik tersebut dan ingin dipulangkan ke Aceh,” ujarnya.

Dengan informasi tersebut, BPPA langsung melakukan koordinasi dan memberikan bantuan untuk pemulangan jenazah dan tiket pesawat untuk Ibu kandung selaku pendamping.

“Karena itu juga merupakan amanah dari Bapak Penjabat Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, untuk kami SKPA agar selalu membantu masyarakat Aceh yang membutuhkan bantuan,” papar Akkar Arafat.

Kemudian dalam hal ini, terang Akkar, Pemerintah Aceh juga turut menyampaikan duka cita dan mendoakan almarhumah serta keluarga yang ditinggalkan. 

“Semoga almarhumah Alhesa ditempatkan di surganya Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan selalu tabah menerima musibah ini,” demikian Akkar Arafat.[]