KIP Aceh Tamiang Temukan Belasan Surat Suara Rusak

Proses sortir dan lipat surat suara Pemilu 2024 oleh KIP Aceh Tamiang dengan melibatkan 480 warga lokal. Kegiatan ini berlangsung sejak 16 hingga 20 Januari 2024. (Foto Saiful Alam/Portalnusa.com)

Laporan Saiful Alam, Aceh Tamiang

PORTALNUSA.com | ACEH TAMIANG  – Hari kedua pelaksanaan sortir dan lipat (sorlip) kertas suara Pemilu 2024 di Aceh Tamiang, pihak KIP setempat menemukan 12 surat suara dalam keadaan rusak.

Proses sorlip kertas suara oleh KIP Aceh Tamiang melibatkan 480 warga lokal berlangsung sejak 16 hingga 20 Januari 2024. Kegiatan itu dipusatkan di Gedung Olahraga (GOR) Aceh Tamiang.

Informasi yang diterima Portalnusa.com, pada pelaksanaan sorlip hari pertama ditemukan sebanyak 12 surat suara dalam keadaan rusak.

Baca: Sortir dan Lipat Surat Suara Pemilu di Aceh Tamiang Libatkan 480 Orang

Ketua KIP Aceh Tamiang, Rita Afrianti melalui Kasubbag Umum, Keuangan dan Logistik Fakhruddin. S.Sos, M.Si, menjelaskan, data sementara ditemukan 12 surat suara rusak dan proses sorlip masih terus berlangsung.

“Semuanya sedang berproses, namun untuk sementara memang ditemukan ada 12 surat suara pasangan presiden/ wakil presiden yang rusak,” kata Fakhruddin.

Seluruh surat suara, baik untuk capres/cawapres, DPD, DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota di Aceh Tamiang sebanyak 1.065.290 surat suara.

Menurut Fakhruddin, hingga hari ke-2, proses sorlip surat suara capres/cawapres sudah selesai 100 persen. Temuan kerusakan antara lain ada noda atau tinta yang tumpah saat dicetak.

“Nanti semua surat suara yang rusak dikumpulkan, didata dan meminta surat suara yang baru ke KPU RI melalui KPU Provinsi,” kata Fakhruddin.

Pengawasan sorlip sejak hari pertama melibatkan PPK masing-masing wilayah, ini untuk memudahkan proses pelimpahan sortir surat suara.

Fakhruddin menyebut petugas sorlip dibagi shift yaitu mulai pukul 08.00-16.00 WIB dengan waktu istirahat satu jam pada pukul 12.00 WIB.

“Insya Allah semua berjalan sesuai jadwal dalam kondisi aman, nyaman, dan tanpa kendala,” demikian Fakhruddin. []