PORTALNUSA.com | MEULABOH – Masyarakat nelayan di Kecamatan Meureubo, Aceh Barat mengeluhkan kondisi Krueng Meureubo yang mengalami pendangkalan sejak beberapa tahun terakhir sehingga sangat berisiko untuk aktivitas melaut.
Kondisi itu disampaikan Ketua Forum Masyarakat Kecamatan Meureubo, Muhammad Lizan, kepada Portalnusa.com usai pertemuan dengan Anggota DPR RI, Fadhlullah SE di Meureubo, Jumat, 26 Januari 2024.
“Pendangkalan Krueng Meureubo berdampak pada tersendatnya ekonomi masyarakat, apalagi masyarakat setempat yang mayoritas beraktivitas di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Krueng Meureubo ini,” ujar Lizan.
Disebutkan, tahun lalu Pj Bupati Aceh Barat, Mahdi Efendi sudah meninjau lokasi tersebut untuk mengatasi keluhan masyarakat Meureubo, namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda untuk tindaklanjutnya.
“Ketika meninjau dan mendengarkan keluhan masyarakat, terkesan segera ditindaklanjuti baik oleh Pemkab Aceh Barat atau dilaporkan ke pemerintah atasan. Nyatanya taka da apa-apanya,” timpal seorang nelayan Meureubo.
Sementara itu menurut Muhammad Lizan, ketika pihaknya menyampaikan persoalan itu kepada Anggota Komisi I DPR RI, Fadhlullah langsung menghubungi pihak terkait, dalam hal ini Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) 1 yang saat ini sedang melakukan kunjungan ke Kota Subulussalam.
“Nanti setelah dari Kota Subulussalam, tim BWSS-1 Aceh akan langsung singgah di Meulaboh untuk meninjau dan mudah-mudahan segera ditentukan langkah-langkah berikutnya seperti melakukan normalisasi aliran Krueng Meureubo,” sebutnya.
Muhammad Lizan mengharapkan, normalisasi Krueng Meureubo segera terealisasi sehingga dapat menghidupkan kembali perekonomian masyarakat yang beraktivitas di sepanjang aliran sungai tersebut.
Menurutnya, untuk menuju Kuala Meureubo, ada beberapa lokasi yang harus segera dilakukan normalisasi yaitu di kawasan Desa Meureubo, Ujung Tanjong, Pasi Pinang, Ujong Drien, Langung, dan Peunaga.
Dikatakan Lizan, jika kondisinya dibiarkan terus begini akan sangat berpotensi terulangnya kecelakaan seperti boat terbalik akibat terjebak pendangkalan atau tersendatnya lalulintas boat nelayan yang mengakibatkan gagal melaut.
“Ini persoalan serius yang harus segera ditanggulangi,” kata Muhammad Lizan. []