Korem 012/TU Gelar Apel dan Pelatihan Siaga Bencana Hidrometeorologi

Kapok Sahli Pangdam Iskandar Muda, Brigadir Jenderal TNI Ruly Chandrayadi, S.H., M.H. (depan) didampingi Danrem 012/Teuku Umar, Kolonel Inf Riyanto, (kanan), Pj Bupati Aceh Barat, Drs Mahdi Efendi (belakang) dan Wakil Rektor UTU Bidang Kemahasiswaan Ibrahim, SKM., M.MSc (kiri) saat wawancara dengan wartawan usai Apel Siaga Bencana di Makorem 012 TU Alue Penyareng, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat Jumat, 25 Agustus 2023. [Foto Rico Maharsi/Portalnusa.com

PORTALNUSA.com | MEULABOH – Meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi, Korem 012/TU menggelar pelatihan dan apel siaga bencana di Makorem Alue Peunyareng,  Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, 23-25 Agustus 2023.

Kapok Sahli Pangdam Iskandar Muda, Brigadir Jenderal TNI Ruly Chandrayadi, S.H., M.H. mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan untuk merumuskan atau melatih prosedur penanganan bencana dan juga kemampuan koordinasi dan pengambilan keputusan pada saat bencana alam.

“Sasaran latihan ini adalah untuk memadukan semua kekuatan yang ada di daerah Korem 012 TU, berkolaborasi dan bersinergi dengan pemerintahan,” ujar Brigjen TNI Ruly Chandrayadi yang juga Ketua Tim (Katim) Penilai Kegiatan Latposko 1 Korem 012/TU kepada wartawan usai apel siaga bencana, Jumat, 25 Agustus 2023.

Dijelaskan kenapa latihan tersebut dilaksanakan di Korem 012 TU, melihat tabulasi data bahwa sekitar sejak semester 1 di tahun 2023 telah terjadi 30 kejadian bencana alam berupa banjir di 7 kabupaten yang ada di wilayah teritorial Korem 12 TU.

“Untuk pelaku ada 50 orang, sementara untuk penyelenggaranya 82 orang,” terang Katim Ruly Chandrayadi.

Ruly Chandrayadi berharap kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan juga belajar memahami tentang bencana, sebab bencana bukan hanya banjir, longsor dan kebakaran. Kekeringan juga bencana, kapal tenggelam juga bencana.

Sementara itu, Danrem 012/Teuku Umar, Kolonel Inf Riyanto, menjelaskan kegiatan ini akan berlanjut pada triwulan ke-4, sekitar bulan Oktober November dan Desember.

Bencana hidrometeorologi

Dikutip dari situs Ilmu Geografi, bencana hidrometeorologi adalah bencana yang diakibatkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin dan kelembapan.

Bentuk bencana hidrometeorologi berupa kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, longsor, angin puyuh, gelombang dingin, hingga gelombang panas.

Penyebab bencana hidrometeorologi adalah perubahan iklim dan cuaca ekstrem.

Indonesia sering mengalami perubahan cuaca dan iklim secara mendadak dan ekstrem yang berujung pada bencana hidrometeorologi.[]