HIS, NEWS  

Keuchik Ie Meulee soal Pengungsi Rohingya, “Segera Tangani atau Kami Naikkan Lagi ke Kapal

Seorang ibu pengungsi Rohingya menggendong bayinya setelah mendarat di Ie Meulee, Kecamatan Sukajaya, Sabang, Sabtu pagi, 2 Desember 2023. (Foto Portalnusa.com)

PORTALNUSA.com | SABANG – Sebanyak 139 pengungsi Rohingya kembali mendarat di Sabang setelah sebelumnya, 22 November 2023 sebanyak 222 etnik yang sama juga mendarat di pulau paling barat Indonesia tersebut.

Kapal kayu yang mengangkut 139 pengungsi Rohingya merapat di Pantai Ie Meulee, Kecamatan Sukajaya, Sabang, Sabtu pagi, 2 Desember 2023. (Foto Portalnusa.com)

Pendaratan terbaru berlangsung Sabtu dini hari, 2 Desember 2023. Titik pendaratan di Pantai Ie Meulee, Kecamatan Sukajaya, Sabang. Sedangkan pendaratan pada 22 November 2023 di Ujong Kareung, masih Kecamatan Sukajaya berjarak sekitar enam kilometer dari Ie Meulee.



Pengungsi Rohingya menunggu nasib di Pantai Ie Meulee, Kecamatan Sukajaya, Sabang, Sabtu, 2 Desember 2023. (Foto Portalnusa.com)

Data yang diperoleh Portalnusa, dari 139 pengungsi Rohingya yang mendarat di Ie Meulee terdiri 36 laki-laki dewasa, 45 perempuan dewasa, 29 anak-anak (laki-laki), dan 29 anak-anak (perempuan).

Baca: Dari Sabang, Pengungsi Rohingya Dikapalkan ke Banda Aceh Selanjutnya Diangkut ke Lhokseumawe  

Hingga ba’da zuhur, Sabtu, 2 Desember 2023, seluruh pengungsi yang menggunakan kapal kayu itu masi ditempatkan sementara di pinggir laut (pantai Ie Meulee) diamankan dengan police line.

Seorang relawan RAPI Kota Sabang mengatakan, pengungsi itu mendarat pada Sabtu dini hari sekitar pukul 01.30 WIB. Mereka langsung turun dari kapal dan berkumpul di pantai.

Baca: Soal Penolakan Etnis Rohingya di Aceh, Ini Kata Abi Lampisang

“Tak lama kemudian aparat keamanan dan pimpinan Gampong Ie Meulee tiba di lokasi. Bantuan kemanusiaan seperti minum dan makan alakadarnya diberikan oleh masyarakat. Ada juga yang membantu pakaian layak pakai,” kata relawan RAPI Sabang.

Opsi Keuchik Ie Meulee

Keuchik Ie Meulee, Dofa Fadhil kepada wartawan sesaat setelah mendaratnya pengungsi Rohingya tersebut mengatakan, pihaknya tidak bisa menampung pengungsi dari Banglades tersebut karena berbagai pertimbangan.

“Yang pasti kami tidak punya kemampuan untuk menampung dan memenuhi kebutuhan hidup mereka. Namun secara kemanusiaan kami telah membantu alakadarnya,” kata Keuchik Dofa.

Berdasarkan kesepakatan dengan masyarakat Ie Meulee, Keuchik Dofa meminta pihak berwenang untuk segera menangani pengungsi tersebut.

“Kami beri waktu kepada pihak berwenang sampai Sabtu siang untuk memindahkan pengungsi tersebut. Kalau tidak maka kami akan menaikkan lagi mereka ke kapal, terserah mau meneruskan ke mana,” demikian Dofa Fadhil.[]

Penulis: Nasir NurdinEditor: Redaksi