Bustami: Mari Hilangkan Perbedaan, Kumpulkan Energi Terbaik untuk Aceh

Penjabat Gubernur Aceh, Bustami Hamzah didampingi istri, Ny Mellani Bustami mencium tangan Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Prof. Dr. Tgk. H. Azman Ismail, MM pada prosesi peusijuek di halaman Kantor Gubernur Aceh di Banda Aceh, Kamis petang, 14 Maret 2024. (Foto Humas Pemerintah Aceh)

PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Bustami Hamzah menyatakan komitmennya untuk membangun harmonisasi dengan semua elemen dan komponen di Aceh guna merangkul seluruh potensi sumber daya manusia yang dimiliki daerah ini.

“Saatnya bagi kita untuk hilangkan seluruh perbedaan. Mari kita satukan tekad untuk mengumpulkan energi terbaik bagi Aceh yang kita banggakan. Aceh yang menjadi harapan, dan Aceh sebagai masa depan,” kata Bustami.

Terkait: Sah, Bustami Jadi Pj Gubernur Aceh

Pernyataan itu disampaikan Bustami dalam pidatonya pada acara peusijuek atas pelantikannya sebagai Pj Gubernur Aceh, di Kantor Gubernur Aceh, Kamis petang, 14 Maret 2024.

Acara peusijuek tersebut dirangkai dengan buka puasa bersama dengan pimpinan dan anggota DPRA, Kepala SKPA dan ASN di lingkungan Pemerintah Aceh.

Terkait: Suasana Haru Warnai Penyambutan Pj Gubernur Aceh

Bustami menandaskan, sebagai Penjabat Gubernur yang baru dilantik, dia berusaha menjalankan tugas dengan penuh rasa tanggungjawab dan landasan keikhlasan.

“Melalui pengalaman yang telah dijalani dan dilalui, serta atas dukungan dari semua yang hadir pada kesempatan ini, akan menjadi penambah semangat, sekaligus pemantik bagi saya untuk mempersembahkan pengabdian terbaik bagi Aceh yang mulia ini,” ujar Bustami.

Dalam kesempatan itu, Bustami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak.

Ia mengajak semua pihak untuk melanjutkan segala program yang tertunda dan menjalankan yang telah menjadi rencana.

“Semoga Allah SWT memberikan perlindungan kepada seluruh masyarakat Aceh dan semoga pula Allah membimbing kita untuk terus bekerja memberikan pelayanan yang terbaik serta terus berprestasi,” pungkas Bustami. []