Rombongan Forsimas Aceh Bantu Muslim Minoritas Kamboja

Tim Forsimas melaksanakan Program Peduli Kamboja 2024 di Masjid Al Akbar, Kampung Chrey Andet Village, Kendal Province berjarak sekitar 40 menit perjalanan dari Phnom Penh. (Dok Forsimas)

PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Forum Silaturrahim Kemakmuran Masjid Serantau (Forsimas) yang berkantor pusat di Banda Aceh melakukan serangkaian kegiatan yang dikemas dalam Program Peduli Kamboja 2024.

Kegiatan dalam bentuk pembagian paket bantuan sembako untuk 150 keluarga miskin dan pemeriksaan kesehatan gratis dipusatkan di Masjid Al Akbar, Kampung Chrey Andet Village, Kendal Province sekitar 40 menit perjalanan dari Phnom Penh.

Sekretaris Jenderal Forsimas, Dr. Ir. Basri A. Bakar, MSi dalam keterangan tertulisnya melaporkan bahwa rombongan Forsimas Aceh yang berangkat ke Kamboja sebanyak 8 orang ditambah 5 orang dari Jakarta, Surabaya, Cirebon dan Forsimas Malaysia.

Program Peduli Kamboja dalam Ramadhan tahun ini bersamaan dengan menghadiri undangan berbuka puasa bersama Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, dan komunitas muslim se Asean berjumlah lebih dari 6.000 orang, di OCIC Hall Phnom Penh, Kamis, 21 Maret 2024.

Menurut Basri, untuk pemeriksaan kesehatan pihaknya mengikutsertakan 3 dokter spesialis dari Banda Aceh yaitu dr. Nurkhalis, Sp. JP; dr. Teuku Yusriadi, Sp.BA; dan dr. Azwar Abdullah, Sp. THT. Selain tim medis juga obat-obatan yang dibutuhkan warga kampung.

Usai membagi paket bantuan dan pemeriksaan kesehatan, dilanjutkan dengan buka puasa bersama masyarakat setempat dan shalat magrib berjamaah.

Ditambahkan, Forsimas sebagai wadah pemersatu komunitas masjid terkemuka ASEAN selama beberapa tahun terakhir ini telah melakukan bakti sosial ke negara minoritas. “Bahkan pada tahun 2016 pernah menyumbang  10 ekor sapi kurban ke kampung muslim Kamboja,” imbuhnya.

Menurut Basri, pada tahun-tahun mendatang, Forsimas juga akan mengunjungi muslim di Vietnam dan negara minoritas muslim lainnya.

Imam Masjid Al Akbar, Yusof bin Ali mengucapkan terima kasih atas perhatian Forsimas berkenan mengunjungi kampung mereka.

Disebutkannya, jumlah muslim di daerah ini mencapai 250 KK atau sekitar 856 jiwa. Sementara mata pencaharian utama sebagian masyarakat adalah mencari ikan air tawar dan beternak. []