PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Rehabilitasi enam payung elektrik dan pergantian membrane payung Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh telah selesai sesuai target.
“Alhamdulilah, rehabilitasi enam payung elektrik dan pergantian membrane payung telah terpasang sesuai dengan target, saat ini dilakukan finishing,” kata Plt Kepala Dinas Perkim Aceh, Dr. T. Aznal Zahri, S. STP, M. Si menjawab Portalnusa.com, Minggu malam, 29 Desember 2024.
Teuku Aznal mengucapkan terima kasih atas doa dan support masyarakat Aceh yang menaruh perhatian dalam rehabilitasi payung elektrik dan marmer Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.
“Kita berharap masyarakat sama-sama menjaga kebersihan masjid kebanggaan rakyat Aceh ini dan dapat beribadah dengan tenang,” ujar Aznal.
Berita sebelumnya: Mengecewakan, Payung Masjid Raya Baiturrahman Tinggal Rangka Saat Aceh Booming Kunjungan
Sebelumnya para pelancong lokal, nasional, bahkan dari luar negeri sempat menyatakan kekecewaan karena harapan mereka untuk bisa melihat secara langsung kemegahan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh—termasuk payung yang mirip Masjid Nabawi—tidak kesampaian karena hingga peringatan 20 tahun tsunami yang dipusatkan di masjid tersebut kondisi payung hanya terlihat pilar dan kerangka.
Kepala Dinas Perkim Aceh, Dr. T. Aznal Zahri menanggapi kekecewaan masyarakat dengan mengatakan pihaknya sedang melakukan rehabilitasi beberapa bagian Masjid Raya Baiturrahman seperti payung sebanyak enam unit (dari total 12 unit seluruhnya) plus marmer pelataran masjid.
Menurut Aznal, rehabilitasi payung elektrik dan perbaikan marmer memang tidak terkait dengan peringatan 20 tahun tsunami Aceh yang pelaksanaan kegiatannya dilakukan di area halaman masjid raya.
“Kami targetkan penyelesaian pekerjaan sesuai kontrak yang dimulai 12 November 2024 dan berakhir 31 Desember 2024.
Aznal juga menjawab pertanyaan tentang anggaran rehabilitasi payung dan marmer masjid yang menurutnya bersumber dari APBA-P 2024.
Rinciannya, anggaran rehabilitasi payung Rp 15 miliar dan rehabilitasi lantai marmer Rp 9,1 miliar.
“Alhamdulillah kita bisa selesaikan pekerjaan lebih cepat dari target. Terima kasih untuk semuanya,” demikian Teuku Aznal.[]
