Aktivis Perempuan Aceh Desak Pemko Banda Aceh Batalkan Konser Pamungkas

Yulindawati dan info konser Pamungkas. (Kolase by Meylida Abdani/Portalnusa.com)

PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Seorang aktivis perempuan Aceh, Yulindawati yang dikenal aktif mengkritisi berbagai kebijakan yang merugikan publik mendesak Pemko Banda Aceh membatalkan konser yang akan menghadirkan musisi Rizki Rahmahadian Pamungkas di Taman Budaya Aceh, Sabtu malam, 17 Mei 2025.

Menurut Yulindawati, Aceh–termasuk Kota Banda Aceh–harus selektif mengeluarkan izin untuk pementasan grup band, musisi, vokalis atau artis-artis yang tidak sesuai dengan kearifan lokal dan nilai-nilai syariat Islam.

Yulindawati mengungkapkan, musisi Rizki Rahmahadian Pamungkas atau yang dikenal dengan nama panggung Pamungkas memiliki cacatan buruk terkait aksi panggungnya, bahkan dikecam secara luas oleh warganet dan menilai apa yang pernah dipertontonkan sang musisi menjurus asusila.

“Nah, orang-orang yang terlibat asusila jangan diberi ruang untuk beraktivitas di Aceh, apalagi publik figur yang memiliki pengaruh dan idola di kalangan generasi muda,” tandas Yulindawati.

Dikatakan Yulindawati, jika Pemko Banda Aceh tetap mengizinkan aksi panggung Pamungkas maka akan sangat bertolak belakang dengan sikap tegas Pemko Banda Aceh selama ini dalam menegakkan syariat Islam seperti melakukan razia busana, gerebek hotel, sidak kafe, dan lainnya. Sementara di sisi lain ada musisi yang dicap asusila bisa melenggang bebas di depan fans-nya.

“Kami tegaskan bahwa kami mengecam kegiatan ini, dan Pemko Banda Aceh harus segera membatalkan izin konser serta memboikot segala kegiatan Pamungkas di Aceh,” ujar perempuan yang akrab disapa Linda ini.

Dia juga mengingatkan, Aceh pernah mem-blacklist Ariel Noah tampil di Aceh yang jelas-jelas dia sebagai orang Aceh, tapi karena perbuatannya bisa berdampak buruk bagi generasi Aceh yang mengidolakan dia, maka dia tak lagi mendapat tempat untuk mentas di Aceh.

“Biasanya anak muda akan mudah mengikuti style dan perbuatan idolanya, maka perlu dilakukan pencegahan,” demikian Yulindawati.

Penelusuran media ini ke pihak penyelenggara menyebutkan izin konser Pamungkas sudah keluar, termasuk dari MPU dan kepolisian. Karenanya,  suara-suara penolakan tidak ngaruh lagi.

“Ooo nggak ngaruh lagi (penolakan aktivis), kami sudah dapat izin,” ujar seorang sumber.

Kontroversi gosok HP ke ‘anu’

Malansir ayobandung.com, kontroversi terhadap Pamungkas berawal ketika dia mengadakan konser di Jakarta pada 2022.

Saat membawakan sebuah lagu sang musisi yang memiliki tampang rupawan ini mempertontonkan aksi tak senonoh di hadapan para penggemar, yaitu menggosok HP penggemar ke bagian ‘anu’-nya.

Video Pamungkas menggosok HP penggemar ke bagian alat vital menyebar luas setelah sejumlah penonton ada yang merekam kejadian itu kemudian dibagikan di media sosial hingga sempat menempati trending 1 di Twitter.

Rekaman konser Pamungkas itu akhrnya menuai banyak hujatan. Pasalnya musisi yang akrab disapa Mas Pam oleh fans-nya  dicap telah melakukan aksi tidak senonoh bahkan ada yang menganggap asusila.

Menyenangkan penggemar

Setelah video itu tersebar hingga mendapat kecaman, akhirnya sang musisi memberi tanggapan dengan membuat klarifikasi.

Dari akun Instagram resmi @pamungkas, pelantun To The Bone ini memberikan klarifikasi terkait aksinya di atas panggung yang menuai kecaman.

Pamungkas meminta maaf sembari menjelaskan bahwa apa yang dilakukannya bukan semata-mata tindakan berbau pelecehan seksual, melainkan fan service atau tindakan untuk menyenangkan para penggemar.

Meskipun Pamungkas sudah memberikan klarifikas panjang lebar, tak membuat dirinya terlepas dari hujatan warganet, bahkan hingga saat ini, ketika aktivis perempuan di Aceh, Yulindawati mendesak Pemko Banda Aceh membatalkan izin konsernya.[]

Berikan Pendapat